KP1133469679

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TAS MENGGUNAKAN SENSOR

SENTUH BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN INTERFACE

ANDROID PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK





OLEH:

1133469679 DWI HARYANTO



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TAS MENGGUNAKAN SENSOR

SENTUH BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN INTERFACE

ANDROID PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi

pada Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi CCIT

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016




Tangerang, 26 Januari 2016



Dosen Pembimbing



( Ir. Zakaria )

NID. 00002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

NIM : 1133469679
Nama : Dwi Haryanto
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Komputer
Konsentrasi : CCIT


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.


Tangerang, 24 Januari 2016
Dwi Haryanto
NIM. 1133469679

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Kasus pencurian barang berharga di dalam masjid Perguruan Tinggi Raharja sudah sering terjadi. Si pencuri biasanya memanfaatkan kesempatan ketika korban sedang sholat atau berwudhu dan meninggalkan tasnya jauh dari jangkauan. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis berinisiatif untuk membuat sebuah alat tersembunyi di dalam tas yang mampu mendeteksi sentuhan tangan manusia. Alat tersebut terdiri dari beberapa komponen elektronika, seperti Arduino Uno, Modul Bluetooth HC-05, Resistor, PCB, dan baterai 9V. Selain itu, penulis juga menempelkan aluminium foil yang berfungsi sebagai sensor sentuh. Alat ini juga bisa menyampaikan sebuah pesan berupa teks ke aplikasi Android di smartphone. Cara kerjanya, yaitu ketika aluminium foil tersentuh oleh tangan manusia, maka listrik statis dari tubuh manusia akan dialirkan ke rangkaian seri resistor 50M Ω yang melekat di PCB. Aliran listrik melewati kaki resistor menuju ke Arduino dan diproses. Setelah itu, Arduino mengirimkan perintah ke aplikasi Android melalui koneksi bluetooth untuk menampikan teks kepada user.

Kata Kunci: Tas, Aluminium Foil, Android


ABSTRACT


Cases of theft of valuables in the Perguruan Tinggi Raharja mosque has often happened. The thieft usually take advantage of opportunities when the victim was praying or ablution and left the bag out of reach. To overcome this, the author took the initiative to make a hidden tool in a bag that is capable of detecting the touch of human hands. The tool consists of several electronic components, such as Arduino Uno, Bluetooth HC-05 Module, Resistors, PCB, and 9V battery. In addition, the author also attach aluminum foil which serves as a touch sensor. This tool can also convey a message of text to Android in the smartphone. The way it works, that is, when the aluminum foil touched by human hands, the static electricity of the human body will be flown to the series circuit 50 M Ω resistor embedded in the PCB. Electric current passes through the resistor leg toward Arduino and processed. After that, the Arduino sends commands to Android via Bluetooth connection to display the texts to the user.

Keywords: Bag, Aluminium Foil, Android



KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Ir. Zakaria sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Keluarga tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spiritual.
  8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011, khususnya mahasiswa Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan semangat.
  9. Kakak-kakak senior Hendra Kusumah, Handri Samanta, Deinsyah Fakhrizal, Dhida Restu Giri Madya, Imam Sibro Malisi, dan Haerul Nurdiana yang telah memberikan ilmu dan motivasi.
  10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan KKP ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Tangerang, 25 Januari 2016
Dwi Haryanto
NIM. 1133469679





DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Spesifikasi Arduino Uno



DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Gambar 2.3 Arduino Uno

Gambar 2.4 Aluminium Foil

Gambar 2.5 Logo Android 4.4 (KitKat)

Gambar 2.6 Bluetooth HC-05

Gambar 2.7 Resistor Tetap

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Flowchart Sistem

Gambar 3.4 Diagram Blok

Gambar 3.5 Skema Arduino Uno

Gambar 3.6 Rangkaian Bluetooth

Gambar 3.7 Rangkaian Resistor

Gambar 3.8 Splash Screen

Gambar 3.9 Pemilihan Perangkat Bluetooth

Gambar 3.10 Perangkat Bluetooth yang Tersedia

Gambar 3.11 Tampilan Saat Sensor Pasif dan Aktif

Gambar 3.12 Blocks pada Screen1

Gambar 3.13 Blocks pada Screen2



DAFTAR SIMBOL


SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Saat ini teknologi sudah menjadi hal yang biasa di kalangan masyarakat modern. Setiap harinya selalu saja ada teknologi yang diciptakan untuk menggantikan kegiatan manusia yang masih bersifat konvensional. Selain untuk memudahkan pekerjaan manusia, teknologi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem keamanan.

Semakin bagus sistem keamanan yang ada pada suatu tempat, maka akan semakin menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap tempat tersebut. Namun masih ada saja tempat yang memiliki sistem keamanan yang lemah, misalnya masjid atau musholla.

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh penulis adalah masjid di Perguruan Tinggi Raharja. Sudah banyak kasus kehilangan laptop di masjid ini yang sangat meresahkan mahasiswa. Selain dari faktor keamanan yang kurang, faktor kelalaian mahasiswa juga menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, penulis ingin membuat sistem keamanan tersembunyi yang langsung dipasang di dalam tas.

Sistem keamanan tas ini menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontrolernya dan aluminium foil sebagai lapisan sensor sentuh untuk mendeteksi adanya sentuhan tangan manusia. Sentuhan itu langsung memberikan pemberitahuan kepada pemilik tas melalui bluetooth pada smartphone Android.

Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, penulis terinspirasi untuk membuat judul "Prototipe Sistem Keamanan Tas Menggunakan Sensor Sentuh Berbasis Arduino Uno Dengan Interface Android Pada Perguruan Tinggi Raharja".


Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas, penulis dapat mengambil beberapa rumusan masalah, antara lain:
  1. Bagaimana merancang dan membuat prototipe yang dapat mendeteksi sentuhan tangan manusia ketika menyentuh bagian dalam tas?
  2. Bagaimana Arduino Uno berkomunikasi dengan aplikasi Android untuk mengirimkan pemberitahuan kepada user?


Ruang Lingkup

Agar tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis membatasi penelitian ini dalam ruang lingkup sebagai berikut:
  1. Prototipe ini dibuat khusus untuk dipasang di dalam tas yang berjenis ransel.
  2. Sensor sentuh akan aktif ketika ada orang yang menyentuh satu sisi bagian dalam tas yang dilapisi aluminium foil.
  3. Jarak maksimal prototipe untuk langsung mengirimkan pemberitahuan kepada user hanya sekitar 8 meter.
  4. Fungsi dari aplikasi Android yang digunakan oleh user adalah hanya sebatas menerima pemberitahuan berupa teks, tanpa getar dan bunyi.
  5. Sebelum dapat menerima pemberitahuan, user harus membuka aplikasi, kemudian menghubungkan smartphone ke Arduino melalui bluetooth.
  6. Smartphone yang digunakan penulis memiliki sistem operasi Android versi 4.4.2 (KitKat).


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:
  1. Tujuan Individual
    1. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah KKP (Kuliah Kerja Praktek).
    2. Sebagai prasyarat untuk mengikuti Skripsi.
    3. Mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari selama ini agar bermanfaat bagi masyarakat.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Menciptakan rangkaian alat yang mampu mendeteksi sentuhan tangan manusia ketika menyentuh bagian dalam tas.
    2. Membuat sistem pemberitahuan secara real time kepada user ketika sensor tersentuh.
  3. Tujuan Operasional
    1. Membantu untuk menyelesaikan masalah pencurian yang kerap terjadi di dalam masjid, khususnya masjid Perguruan Tinggi Raharja.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
  1. Bagi Peneliti

    Dapat menambah pengetahuan bagi peneliti tentang interaksi yang terjadi antara mikrokontroler, sensor sentuh, dan perangkat Android.

  2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

    Meningkatkan rasa aman bagi mahasiswa maupun dosen untuk meletakkan tas dalam jangkauan tertentu ketika sedang beribadah di masjid Perguruan Tinggi Raharja.


Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini antara lain:


Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    1. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk menciptakan prototipe yang mampu mendeteksi sentuhan tangan manusia ketika menyentuh bagian dalam tas
    2. Melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun tetap memenuhi kriteria.
  2. Studi Pustaka
    1. Mendapatkan informasi dengan menyalin dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian ini dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs Internet dan sisanya dari buku cetak.
  3. Diskusi Ilmiah
    1. Mengumpulkan data dengan melakukan serangkaian diskusi dengan teman-teman yang lebih menguasai dan memahami, sehingga didapat pemecahan masalah yang dihadapi.


Metode Analisis

Pada metode ini, penulis menganalisis suatu sistem yang berfungsi mengamankan tas dari dalam, bagaimana sistem itu berjalan, dan apakah kekurangan dari sistem tersebut.


Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini, kita dapat mengetahui bagaimana sistem tersebut dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.


Metode Prototipe

Dalam KKP ini, metode prototipe yang digunakan yaitu metode prototipe evolusioner, karena metode prototipe ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototipe tersebut memenuhi fungsi dan prosedur.


Metode Pengujian

Pada metode ini, penulis melakukan percobaan dengan membuat sebuah rangkaian elektronika menggunakan Arduino Uno, aluminium foil, dan komponen lainnya. Penulis juga membuat aplikasi Android di smartphone untuk menerima pemberitahuan kepada user saat ada yang menyentuh bagian dalam tas.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai penulisan laporan KKP ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan KKP ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab ini berisi teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan Internet serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

Bab ini berisi tentang gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, analisis proses, serta alternatif pemecahan masalah.

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Hartono (2013:9)[1], "Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan."

    Menurut Taufiq (2013:2)[2], "Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu."

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Envinronment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem ('Input)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

    6. Pengolahan Sistem (Process)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    7. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

      Jika dilihat dari bentuknya, sistem bisa dibagi menjadi dua, yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera.

      Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang penting, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal, sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

      Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang input, proses dan output-nya sudah ditentukan sejak awal, yaitu sudah dideskripsikan dengan jelas apa input-nya, bagaimana prosesnya dan harapan yang menjadi output-nya. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas, apakah input, proses, dan output-nya.

    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

      Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

      Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

      Gambar 2.1 Sistem Tertutup


      Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

      Gambar 2.2 Sistem Terbuka

    4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia, tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

      Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.

    5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

      Sistem dilihat dari tingkat kekomplekannya dibagi menjadi dua, yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    6. Sistem yang Bisa Beradaptasi dan Sistem yang Tidak Bisa Beradaptasi

      Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

      Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikitpun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

    8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya.

  4. Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga, dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat, minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan, tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

    Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur, kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

  5. Daur Hidup Sistem

    Menurut Sutabri (2012:27)[3], siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

    1. Mengenali adanya kebutuhan

      Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

    2. Pembangunan sistem

      Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    3. Pemasangan sistem

      Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional, terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

    4. Pengoperasian sistem

      Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    5. Sistem menjadi usang

      Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem

    Menurut Henderi dkk (2011:322)[4], "Analisis Sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan."

    Menurut Taufiq (2013:156)[2], "Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut."

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

  2. Langkah - Langkah Analisis Sistem

    Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

    Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem, antara lain:

    1. Definisi Lingkup

      Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain, hal ini mungkin disebut preliminary investigation phase, fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase) atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

    2. Analisis Masalah

      Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, "Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan?" dan "Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?" Dalam metodologi lain, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terperinci, atau langkah analisis kelayakan.

      Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

    3. Analisis Persyaratan

      Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, "Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem." Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

    4. Desain Logic

      Tidak semua proyek mencakup pengembangan model driven, tapi kebanyakan masukan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data, dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mengesahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

    5. Analisis Kebutuhan

      Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut, dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun, dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut, dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[5], "Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru."

    Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[6], "Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk."

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap penentuan proses dan data yang diperlukan untuk rancang bangun implementasi.

  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[6], tahap perancangan/desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).
  3. Tahap - Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[5], langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terperinci

      Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

      1. Diagram arus data (data flow diagram)
      2. Diagram hubungan entitas (entity relationship diagram)
      3. Kamus data (data dictionary)
      4. Flowchart
      5. Model hubungan objek
      6. Spesifikasi kelas
    2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    4. Memilih Konfigurasi Terbaik

      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

    5. Menyiapkan Usulan Penerapan

      Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

      Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


Konsep Dasar Keamanan

  1. Definisi Keamanan

    Menurut Ibisa dalam Sutabri (2012:196)[3], "Keamanan adalah tujuan dari proteksi sistem informasi untuk meyakinkan integritas, atau kelanjutan dan kerahasiaan untuk pengolahan data." Keuntungan dengan meminimalkan resiko harus diimbangi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk tujuan pengamanan ini. Oleh karena itu, biaya untuk pengamanan terhadap keamanan sistem komputer merupakan sebuah hal yang wajar.

    Organisasi harus dapat mengurangi terjadinya suatu resiko dan memelihara keamanan sistem komputerisasi pada sebuah tingkatan dan level yang dapat diterima. Reputasi organisasi dapat dinilai masyarakat apabila dapat diyakini oleh integritas informasi (Integrity), kerahasiaan informasi (Confidentiality), ketersediaan dalam informasi (Availability).

    Dapat disimpulkan bahwa “keamanan informasi” adalah upaya untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang akan hadir. Sehingga keamanan informasi secara tidak langsung mampu menjamin sebuah kontinuitas dalam bisnis, mengurangi resiko-resiko yang terjadi, mengoptimalkan pengembalian untuk investasi (Return On Investment).

  2. Klasifikasi Keamanan

    Menurut Ibisa dalam Sutabri (2012:198)[3], keamanan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kriteria yang harus kita perhatikan. Berikut ini yaitu klasifikasi dari keamaan sistem informasi:

    1. Top Secret

      Bila informasi ini disebarluaskan, maka akan dapat berdampak sangat parah terhadap suatu keuntungan berkompetensi dan strategi bisnis organisasi. Contohnya: dari informasi jenis top secret, rencana organisasi bisnis, strategi marketing, rincian atau dari ramuan bahan yang menghasilkan material, bahan baku tertentu dan strategi bisnis.

    2. Confidential

      Apabila informasi ini disebarluaskan, maka ia dapat merugikan privasi perorangan, merusak reputasi organisasi. Misalnya informasi jenis confidential: konsolidasi penerimaan, biaya keuntungan beserta informasi lain menghasilkan unit kerja keuangan organisasi, strategi marketing, teknologi, rencana produksi, promosi, dan gaji karyawan.

    3. Restricted

      Informasi ini hanya ditunjukkan kepada orang-orang tertentu dengan menopang bisnis organisasi. Contoh: informasi restricted, informasi bisnis organisasi, strategi marketing yang dapat diimplementasikan, peraturan organisasi, strategi harga penjualan, serta strategi promosi.

    4. Internal Use

      Informasi ini hanya boleh digunakan oleh pegawai perusahaan untuk melaksanakan tugasnya. Contohnya: prosedur, buku panduan.

    5. Public

      Informasi ini dapat disebarluaskan kepada umum melalui jalur yang resmi. Contoh informasi ini: public corporate announcements, internal korespondensi tidak harus dari pengontrolan atau screening.


Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart

    Menurut Adelia (2011:116)[7], "Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program."

    Menurut Fuad (2012:398)[8], "Flowchart merupakan suatu cara untuk menggambarkan langkah-langkah kerja program yang meliputi input, proses, dan output."

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah suatu penggambaran secara grafik dari langkah-langkah kerja program yang meliputi input, proses, dan output.


Konsep Dasar Prototipe

  1. Definisi Prototipe

    Menurut Susatya dkk (2014:2)[9], "Prototipe merupakan metode dalam perancangan perangkat lunak yang dikembangkan secara terus menerus antara pengguna dan analis."


Konsep Dasar Pengujian

  1. Definisi Pengujian

    Menurut Rizky (2011:237)[10], "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal."

  2. Definisi Black Box

    Menurut Rizky (2011:261)[10], "Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

  3. Teknik Testing dalam Black Box

    Menurut Rizky (2011:265)[10], beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe black box adalah:

    1. Equivalence Partitioning

      Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan output-nya.

    2. Boundary Value Analysis

      Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

    3. Cause Effect Graph

      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

    4. Random Data Selection

      Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

    5. Feature Test

      Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

  4. Definisi White Box

    Menurut Rizky (2011:261)[10], "White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat."

  5. Teknik Testing dalam White Box

    Menurut Rizky (2011:262)[10], beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah:

    1. Decision (Branch) Coverage

      Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

    2. Condition Coverage

      Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

    3. Path Analysis

      Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

    4. Executive Time

      Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

    5. Algorithm Analysis

      Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.


Teori Khusus

Mikrokontroler

  1. Definisi Mikrokontroler

    Menurut Saptaji (2015:15)[11], "Mikrokontroler adalah suatu perangkat kendali digital mandiri yang memiliki CPU (Central Processing Unit), ALU (Aritmathic Logic Unit), port (serial/parallel), dan memori (RAM dan ROM) yang terintegrasi dalam satu chip IC (Integrated Circuit)."

    Mikrokontroler berbeda dengan mikroprosesor. Sebuah mikroprosesor hanya memiliki CPU, ALU, dan port dalam chip IC namun masih membutuhkan memori (RAM/ROM) eksternal, berbeda dengan mikrokontroler yang memiliki semua kelengkapan sistem kendali yang terintegrasi dalam satu chip. Dengan demikian sebuah mikrokontroler dapat berdiri sendiri sebagai sebuah sistem kendali yang mandiri (stand alone).

  2. Bagian - Bagian Mikrokontroler

    Menurut Saptaji (2015:15)[11], walaupun banyak terdapat seri dan brand mikrokontroler dari banyak pabrikan, namun semuanya pasti akan memiliki perangkat keras sebagai berikut dalam arsitekturnya.

    1. Perangkat Keras
      1. CPU (Central Processing Unit)

        CPU merupakan pusat pemrosesan data, pusat kendali, dan pengambil keputusan. Di sinilah eksekusi program dari memori akan dilakukan.

      2. ALU (Aritmathic and Logic Unit)

        ALU merupakan tempat untuk memproses operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dsb) dan operasi logika (NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR).

      3. Memori (RAM dan ROM)

        Memori dengan sifat volatile seperti RAM (Random Access Memory) digunakan untuk menampung data sementara (temporary). Data ini akan hilang jika sumber daya listrik dimatikan.

        Sementara untuk ROM (Read Only Memory) digunakan untuk menyimpan data dan program yang sifatnya tetap dan tidak akan hilang saat sumber daya listrik dimatikan (non volatile).

      4. Port I/O

        Port merupakan kepanjangan tangan mikrokontroler. Port berfungsi sebagai tempat keluar masuk data (berupa tegangan digital) dari/ke luar mikrokontroler. Karena bersifat bidirectional, maka port ini harus diinisialisasi terlebih dahulu sebagai input atau output.

      5. Sistem Clock

        Clock merupakan penggerak semua aktivitas dalam sistem internal mikrokontroler. Jika CPU diibaratkan seperti otak dalam tubuh manusia, maka clock cara kerjanya adalah mirip jantung manusia. Clock inilah yang menggerakkan CPU untuk mengambil (fetching) program dari ROM indeks pertama (0000H) berurutan sampai berakhirnya baris program.

      6. Timer dan Counter

        Timer dan Counter merupakan sebuah unit yang berbasis perulangan bilangan. Jika timer merupakan perulangan yang digunakan untuk mendefinisikan waktu, sedangkan counter digunakan untuk mendefinisikan perulangan bilangan yang terus bertambah nilainya.

    2. Sistem Bus

      Bus merupakan sejumlah saluran kabel yang digunakan oleh perangkat yang terhubung dengannya secara bersama-sama. Lebar kabel bermacam-macam tergantung dari arsitektur mikrokontroler yang bersangkutan, misalnya 8 bit (1 byte), 16 bit (2 byte), 32 bit (4 byte), dan yang paling baru adalah 64 bit (8 byte). Semakin lebar bus yang digunakan akan semakin cepat pemrosesan data yang terjadi dalam sistem mikrokontroler sehingga akan sangat signifikan fungsinya jika digunakan untuk memproses data yang kompleks. Secara umum sistem bus dibagi menjadi dua yakni bus data dan bus kontrol. Bus data digunakan untuk menyalurkan data, sedangkan bus kontrol digunakan untuk menyalurkan bit kontrol.


Arduino Uno

  1. Definisi Arduino Uno

    Menurut Saptaji (2015:27)[11], "Arduino Uno merupakan sebuah papan mikrokontroler berbasis ATMega328 yang memiliki 14 digital input/output dengan enam diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM (Pulse Width Modulation)."

    Selain itu ada enam pin yang dapat digunakan sebagai analog input yang berfungsi sebagai ADC (Analog Digital Converter). Pada versi ketiga papan ini sudah tidak menggunakan IC FTDI untuk konverter USB-to-serial (Rev1), namun menggunakan IC ATMega16U yang merupakan upgrade dari ATMega8U yang digunakan pada versi kedua (Rev2).

    Sumber: http://arduino.cc/

    Gambar 2.3 Arduino Uno

  2. Pin Power pada Arduino Uno

    Menurut Syahwil (2013:66)[12], adapun pin power suplai pada Arduino Uno adalah:

    1. VIN

      Tegangan input board Arduino ketika menggunakan sumber daya (5 volts dari sambungan USB atau dari sumber regulator lain). Anda dapat mensuplai tegangan pada pin ini, jika suplai tegangan lewat power jack, dapat mengakses melalui pin ini.

    2. 5V

      Keluaran pin ini telah diatur sebesar 5V dari regulator pada board. Board dapat disuplai melalui DC jack power (7-12V), konektor USB (5V), atau pin VIN (7-12V).

    3. 3v3

      Suplai 3,3 volt dihasilkan oleh regulator pada board. Menarik arus maksimum 50 mA.

    4. GND

      Pin Ground.


Sensor Sentuh

  1. Definisi Sensor Sentuh

    Touch Sensor adalah jenis sensor yang akan mendeteksi ketika disentuh, ibarat kulit. Touch Sensor pada dasarnya adalah saklar yang memiliki berbagai jenis bentuk. Pada robot digunakan untuk misalnya; mendeteksi objek yang ada pada tangan robot, mencegah terjadinya tabrakan pada robot beroda, dan masih banyak lagi.


Aluminium Foil

  1. Definisi Aluminium Foil

    Aluminium foil merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk lembaran tipis. Ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium.

    Sumber: http://www.thisoldhouse.com

    Gambar 2.4 Aluminium Foil

    Aluminium foil tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan terutama digunakan untuk mengemas berbagai barang. Aluminium foil kadang juga dilapisi plastik sehingga membuatnya lebih kuat.


Android

  1. Sejarah Android

    Menurut Safaat (2011:1)[13], "Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet."

    Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

    Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

  2. Android 4.4 (KitKat)

    Android 4.4 KitKat pada dasarnya adalah versi update (pembaruan) dari Android versi 4.3 Jelly Bean. Dengan begitu, di dalam sistem operasi Android KitKat pastinya sudah terdapat sejumlah pembaruan dan penyempurnaan dari sistem operasi Android generasi sebelumnya.

    Hal yang paling mencolok mungkin dapat dilihat dan langsung terasa oleh pengguna adalah dari sisi tampilan (antarmuka) dan navigasi. Selain itu, sebuah update sistem operasi umumnya juga telah menyertakan beberapa perbaikan bug (celah), khususnya di sisi keamanan software.

    Sumber: http://gadgetizor.com/

    Gambar 2.5 Logo Android 4.4 (KitKat)

    Dan yang terpenting, update Android KitKat juga telah menyertakan sejumlah fitur baru yang sebelumnya tidak tersedia di Android versi 4.3 Jelly Bean.

  3. MIT App Inventor

    MIT App Inventor adalah sebuah website yang menyediakan layanan pembuatan aplikasi Android secara gratis. Untuk menikmati layanannya, anda harus terhubung ke Internet dan mempunyai akun Google untuk dapat login ke website resminya. Kelebihan dari MIT App Inventor adalah tidak perlu melakukan coding dalam pembuatan aplikasi. Anda hanya melakukan drag and drop logika yang tersedia dan menyusunnya menjadi sebuah alur kerja dari aplikasi yang akan dibuat. Saat ini App Inventor sudah ada versi yang kedua, yaitu App Inventor 2.


Bluetooth HC-05

  1. Definisi Bluetooth HC-05

    Bluetooth HC-05 merupakan module komunikasi nirkabel pada frekuensi 2.4GHz dengan pilihan koneksi bisa sebagai slave, ataupun sebagai master. Sangat mudah digunakan dengan mikrokontroler untuk membuat aplikasi wireless. Interface yang digunakan adalah serial RXD, TXD, VCC, dan GND.

    Sumber: http://www.rajguruelectronics.com

    Gambar 2.6 Bluetooth HC-05

    Tegangan input antara 3.6 - 6V, jangan menghubungkan dengan sumber daya lebih dari 7V. Arus saat unpaired sekitar 30mA, dan saat paired (terhubung) sebesar 10mA. 4 pin interface 3.3V dapat langsung dihubungkan ke berbagai macam mikrokontroler (khusus Arduino, 8051, 8535, AVR, PIC, ARM, MSP430, dll.). Jarak efektif jangkauan sebesar 10 meter, meskipun dapat mencapai lebih dari 10 meter, namun kualitas koneksi makin berkurang.


Konsep Dasar Resistor

  1. Definisi Resistor

    Menurut Syahwil (2013:32)[12], "Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik." Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω.

  2. Fungsi Resistor

    Menurut Syahwil (2013:32)[12], fungsi dari resistor adalah:

    1. Sebagai pembagi arus
    2. Sebagai penurun tegangan
    3. Sebagai pembagi tegangan
    4. Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll.
  3. Jenis - Jenis Resistor

    Menurut Syahwil (2013:32)[12], resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

    1. Resistor Tetap, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap. Secara fisik bentuk resistor tetap seperti gambar di bawah ini:
    2. Sumber: http://www.thomasnet.com/

      Gambar 2.7 Resistor Tetap

    3. Resistor Variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
      1. Trimpot, yaitu resistor variabel yang nilai hambatannya dapat diubah dengan menggunakan obeng.
      2. Potensiometer, yaitu resistor variabel yang nilai hambatannya dapat diubah langsung menggunakan tangan dengan cara memutar poros engkol atau menggeser kenop untuk potensio geser.
    4. Resistor Non Linier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Bentuk resistor non linier misalnya PTC, LDR, dan NTC.
      1. LDR (Light Dependent Resistor)

        Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas yang memengaruhi, makin besar hambatannya.

      2. NTC (Negative Temperature Coefisien)

        Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang memengaruhi, makin kecil nilai hambatannya.

      3. PTC (Positive Temperature Coefisien)

        Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang memengaruhi, makin besar nilai hambatannya.


Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Guritno dkk (2011:86)[14], "Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama."

  2. Kajian Literature Review

    Menurut Guritno dkk (2011:87)[14], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.


Literature Review

Dalam melakukan penelitian ini, diperlukan metode studi pustaka (literature review) untuk mengumpulkan referensi dari berbagai penelitian, antara lain:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Beman Suharjo, Steven Falentino, dan S. Liawatimena (2011)[15] dari Binus University sebagai bentuk Jurnal dengan judul "Perancangan Sistem Keamanan Sepeda Motor dengan Sistem Sidik Jari". Pada jurnal ini, penulis bertujuan untuk membuat perancangan sistem keamanan sepeda motor dengan sistem sidik jari dan kombinasi password sehingga dengan sistem ini diharapkan sistem dapat mempersulit seseorang untuk menghidupkan kendaraannya.
  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Bustanul Arifin (2013)[16] dari Universitas Islam Sultan Agung sebagai bentuk Jurnal dengan Judul "Aplikasi Sensor Passive Infrared (PIR) Untuk Pendeteksian Makhluk Hidup dalam Ruang". Pada jurnal ini, penulis bertujuan untuk menciptakan alat pendeteksi gelombang inframerah yang ditimbulkan oleh makhluk hidup yang berada dalam jangkauannya dan akan mengeluarkan suatu output yang dapat dimanfaatkan.
  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sandro Lumban Tobing (2014)[17] dari Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai bentuk Jurnal dengan Judul "Rancang Bangun Pengaman Pintu Menggunakan Sidik Jari (Fingerprint) dan Smartphone Android Berbasis Mikrokontroler ATMega8". Pada jurnal ini, penulis bertujuan untuk merancang sistem keamanan pintu dengan menggunakan fingerprint dan aplikasi yang dipasang pada smartphone Android.



BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km 2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerja sama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang, maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat kepada ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, AMIK Raharja Informatika menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000, AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md.), Ahli Muda (A.Ma.), dan Ahli Pratama (A.P.) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusannya, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. Ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/Ak-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/Ak-VIII/Dpl-III/i/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja Tangerang terakreditasi B.


  1. Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja
  2.  No.  Jurusan/Program Studi  Jenjang 
    1.  Sistem Informasi 

             a. Bussiness Intelligence 
             b. E-Commerce 
             c. Computer Accountancy 

             d. Management Information System 
    S1
    2.  Teknik Informatika 

             a. Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) 

             b. Software Engineering 
    S1
    3.  Sistem Komputer 

             a. Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) 

             b. Computer System 
    S1

    Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja


  3. Jurusan/Program Studi pada AMIK Raharja Informatika
  4.  No.  Jurusan/Program Studi  Jenjang 
    1.  Manajemen Informatika 

             a. Web Graphic Design 

             b. Management Information System 
    D3
    2.  Komputerisasi Akuntansi 

             a. Web Based Accounting System (WBAS) 

             b. Finance 
    D3
    3.  Teknik Informatika 

             a. Artificial Informatics 

             b. System Architecture 
    D3

    Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja Informatika


Visi, Misi, dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan pelayanan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang tangguh, memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan di bidang teknologi informasi dan komputer, menjadikan Pribadi Raharja sebagai Sumber Daya Manusia yang terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan profesional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

  2. Misi Perguruan Tinggi Raharja
    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Menjaga kerja sama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.
  3. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan, serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.


Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

  1. Presiden Direktur

    Wewenang:

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab:

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

  2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan Wakil Presiden Direktur.
    2. Membantu Presiden Direktur dalam berbagai kegiatan.

  3. Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang:

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

  4. Pembantu Direktur II (Bidang Akademik)

    Wewenang:

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab:

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi.

  5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang:

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab:

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

  6. Asisten Direktur Akademik

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

  7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

  8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial.
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

  10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

      Wewenang:

      1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
      2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
      3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
      4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

      Tanggung Jawab:

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
      2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
      3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.
    2. Perkuliahan dan Ujian (PU)

      Wewenang:

      1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
      2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
      3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
      4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

      Tanggung Jawab:

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

  12. Tujuan Perancangan

    Tujuan Perancangan dibuatnya Sistem Keamanan Tas Menggunakan Sensor Sentuh ini diharapkan akan menciptakan beberapa dampak positif, diantaranya sebagai berikut:

    1. Meningkatkan faktor keamanan pada tas ketika mahasiswa sedang beribadah.
    2. Mengurangi kasus pencurian yang sering terjadi di Masjid Perguruan Tinggi Raharja.

    Tujuan Hasil Perbaikan

    1. Bagi Mahasiswa
      1. Tidak khawatir lagi meninggalkan tas di masjid saat sedang beribadah.
    2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja
      1. Mengurangi kasus pencurian barang berharga dalam tas yang sering terjadi pada saat mahasiswa sedang beribadah.


    Analisa Sistem

    Metode Analisa Sistem

    Berdasarkan hasil analisa dari sistem yang sedang berjalan di masjid Perguruan Tinggi Raharja yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman, No. 40 Modern Cikokol Tangerang, penulis mengidentifikasi pada hasil observasi yang sudah dilakukan bahwa alat ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, antara lain:

    Kelebihan

    1. Alat ini mampu mendeteksi jika ada sentuhan pada aluminium foil di bagian dalam tas.
    2. Jika sensor aktif, maka Arduino secara real time mengirimkan pesan berupa teks "TAS DALAM BAHAYA" ke smartphone Android user melalui koneksi Bluetooth.

    Kelemahan

    1. Dari segi hardware, bentuk prototipe ini masih kurang kecil sehingga memakan ruang yang banyak di tas.
    2. Pesan yang dikirim hanya berupa teks, tidak ada getar maupun bunyi.
    3. Untuk menyalakan atau mematikan prototipe ini masih manual, yaitu user membuka kotak kemudian mencabut kabel jack antara baterai dan Arduino.


    Cara Kerja Alat

    1. Input, Proses, dan Output

      Cara kerja alat ini sangat sederhana. Pastikan alat sudah menyala dan user sudah membuka aplikasi serta terhubung dengan alat melalui koneksi bluetooh. Kemudian sensor akan aktif ketika ada sentuhan tangan manusia di aluminium foil pada bagian ruang belakang dalam tas. Aluminium foil tersebut terhubung melalui kabel jumper yang panjang dan menembus bagian ruang depan dalam tas dimana alat ini berada.

      Kabel jumper itu juga terhubung ke satu kaki rangkaian seri resistor 50M Ω di PCB. Kedua kaki resistor tersebut terhubung ke Arduino Uno. Lalu Arduino Uno yang juga terhubung dengan modul Bluetooth HC-05, mengirimkan pesan berupa teks “TAS DALAM BAHAYA” ke aplikasi Android melalui koneksi Bluetooth. Alat ini disuplai dengan baterai 9V.

    2. Flowchart Sistem

      Alur kerja dari alat ini dapat dijelaskan melalui bagan alir (flowchart) berikut ini:

      Gambar 3.3 Flowchart Sistem


    Diagram Blok

    Untuk menyederhanakan dalam menganalisa rangkaian hardware ini, maka penulis membuat sebuah diagram blok agar alur kerja dari alat ini mudah dipahami.

    Gambar 3.4 Diagram Blok


    Berikut ini adalah keterangan dan penjelasan dari diagram blok diatas:

    1. Sentuhan tangan manusia terhadap aluminium mengaktifkan sensor sentuh.
    2. Aluminium Foil merupakan lapisan sensor sentuh.
    3. Baterai 9V berfungsi memberikan daya pada Arduino Uno.
    4. Arduino Uno merupakan perangkat yang digunakan untuk mengirim perintah ke aplikasi Android.
    5. Modul Bluetooth HC-05 berfungsi mengirim sinyal komunikasi antara Arduino Uno dengan smartphone Android.
    6. Smartphone Android berfungsi menampilkan output berupa teks kepada pengguna ketika sensor diaktifkan.


    Pembuatan Alat

    Perancangan dan perakitan pada prototipe ini terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan:

    1. Alat - Alat yang Digunakan
      1. Laptop

        Processor : Intel Core i3

        Monitor : LCD 14”

        RAM : 2 GB

        HDD : 500 GB

        OS : Windows 7

      2. Smartphone Android

        Processor : 1.2 GHz

        RAM : 512 GB

        ROM : 4 GB

        OS : Android versi 4.4.2 (KitKat)

      3. Software Arduino IDE
      4. Software Fritzing
      5. Website MIT App Inventor 2

    2. Bahan - Bahan yang Digunakan
      1. Arduino Uno
      2. Modul Bluetooth HC-05
      3. Baterai 9V
      4. Aluminium Foil
      5. Resistor 50M Ω
      6. PCB Bolong
      7. Kabel Jumper
      8. Kabel Jack
      9. Kabel Tie
      10. Kotak Makanan Transparan
      11. Solder
      12. Obeng
      13. Timah
      14. Baut
      15. Mur


    Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam pembuatan alat ini, penulis menggunakan beberapa komponen elektronika, smartphone, dan beberapa alat pelengkap lainnya, antara lain:

    1. Arduino Uno

      Arduino Uno merupakan sebuah papan mikrokontroler berbasis ATMega328 yang memiliki 14 digital input/output dengan enam diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM (Pulse Width Modulation).

    2.  Mikrokontroler   ATmega328 
       Tegangan Pengoperasian   5V 
       Tegangan Input (Rekomendasi)   7—12V 
       Tegangan Input (Batasan)   6—20V 
       Pin I/O Digital   14 (6 pin bisa sebagai pin output PWM 
       Pin I/O Digital PWM   6 
       Pin Input Analog   6 
       Arus DC tiap Pin I/O   20 mA 
       Arus DC untuk Pin 3.3V   50 mA 
       Memori Flash   32 KB (ATmega328), 0,5 KB digunakan oleh bootloader 
       SRAM   2 KB (ATmega328) 
       EEPROM   1 KB (ATmega328) 
       Clock Speed   16 MHz 

      Tabel 3.3 Spesifikasi Arduino Uno

      Gambar 3.5 Skema Arduino Uno

    3. Rangkaian Bluetooth HC-05

      Penulis menggunakan modul Bluetooth HC-05 untuk dihubungkan dengan Arduino Uno sehingga bisa menghasilkan koneksi Bluetooth. Berikut ini adalah rangkaian antara Arduino Uno dengan Bluetooth HC-05:

      Gambar 3.6 Rangkaian Bluetooth

    4. Rangkaian Resistor

      Penulis memasang 5 resistor yang dirangkai seri pada PCB. Masing-masing resistor memiliki nilai hambatan sebesar 10M Ω, jadi totalnya menjadi 50M Ω. Hal ini dilakukan supaya menghasilkan sensitivitas yang tinggi dan menjangkau seluruh permukaan aluminium foil. Berikut ini adalah rangkaiannya:

      Gambar 3.7 Rangkaian Resistor


    Perangkat Lunak (Software)

    Selain hardware, software juga berperan penting. Berikut ini adalah penjelasan mengenai software yang digunakan penulis dalam membuat alat ini.

    1. Arduino IDE (Integrated Development Environment)

      Arduino IDE digunakan untuk menulis code dan meng-upload ke papan Arduino agar bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Penulis menggunakan Arduino IDE versi 1.6.6. Berikut ini adalah code yang digunakan penulis untuk membuat sensor sentuh.

    2.  #include <CapacitiveSensor.h>
       
       // menggunakan pin 4 dan pin 2
       // pin 2 sebagai sensor sentuh</p>
       CapacitiveSensor capSensor = CapacitiveSensor(4,2);  //
       
       int threshold = 1000;
       int sensorValue = 0;
       int ByteReceived;
       
       void setup() {
        // membuka koneksi serial
        Serial.begin(9600);
       }
       
       void loop() {
        // menampilkan nilai sensor dalam variabel
        long sensorValue = capSensor.capacitiveSensor(30);
       
        if(sensorValue > threshold) {
         int ByteReceived = Serial.write("TAS DALAM BAHAYA");
         delay(1000);  
        }
        else{
        }
       }
      

      Sebelum dapat melakukan #include <CapacitiveSensor.h>, anda harus meng-import library ke Arduino. Berikut ini adalah cara melakukannya, yaitu:

      1. Buka link berikut ini:
        http://playground.arduino.cc/Main/CapacitiveSensor?from=Main.CapSense
      2. Download file CapacitiveSensor04.zip, lalu ekstrak dan rename menjadi CapacitiveSensor di folder Arduino/libraries
      3. Buka Arduino IDE 1.6.6, klik Sketch -> Include Library -> CapacitiveSensor
      4. Tambahkan code yang tadi sudah dicantumkan
      5. Upload (Pastikan tidak menghubungkan kabel TX dan RX pada modul Bluetooth HC-05 ke Arduino Uno ketika sedang meng-upload code)
    3. MIT App Inventor 2

      MIT App Inventor adalah sebuah website yang menyediakan layanan pembuatan aplikasi Android secara gratis. Untuk menikmati layanannya, anda harus terhubung ke Internet dan mempunyai akun Google untuk dapat login ke website resminya. Kelebihan dari MIT App Inventor adalah tidak perlu melakukan coding dalam pembuatan aplikasi. Anda hanya melakukan drag and drop logika yang tersedia dan menyusunnya menjadi sebuah alur kerja dari aplikasi yang akan dibuat.

      Penulis menggunakan MIT App Inventor 2 untuk membuat aplikasi Android. Berikut ini adalah tampilan screen aplikasi yang berhasil dibuat:

      Gambar 3.8 Splash Screen


      Gambar 3.9 Pemilihan Perangkat Bluetooth


      Gambar 3.10 Perangkat Bluetooth yang Tersedia


      Gambar 3.11 Tampilan Saat Sensor Pasif dan Aktif


      Adapun logika berupa blocks yang penulis gunakan sebagai pengganti code pada MIT App Inventor 2, antara lain:

      Gambar 3.12 Blocks pada Screen1


      Gambar 3.13 Blocks pada Screen2

    4. Fritzing

      Software ini digunakan untuk membuat desain rangkaian komponen elektronika.


    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada sistem yang berjalan, ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:

    1. Mahasiswa terkadang meninggalkan tas di masjid tanpa diawasi teman ketika sedang berwudhu.
    2. Mahasiswa terkadang meletakkan tas di baris belakang ketika mereka sedang sholat di baris depan.


    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan pengamatan dan penelitian pada permasalahan yang dihadapi, maka dihasilkan alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

    1. Menempelkan aluminium foil yang berfungsi mendeteksi sentuhan tangan manusia pada ruang dalam tas dimana barang berharga seperti laptop disimpan.
    2. Sensor yang aktif akan mengirimkan pemberitahuan berupa teks kepada user yang sedang meninggalkan tas.


    BAB IV

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Setelah melakukan penelitian dan berusaha untuk memecahkan permasalahan yang ada maka penulis dapat menyimpulkan:

    1. Untuk mendeteksi sentuhan tangan manusia, penulis menempelkan aluminium foil ke bagian dalam tas. Aluminium foil mengalirkan listrik statis dari tubuh manusia ke rangkaian resistor seri dan memprosesnya di Arduino Uno.
    2. Ketika sensor aktif, Arduino Uno mengirimkan perintah ke aplikasi Android berupa teks "TAS DALAM BAHAYA" di smartphone pengguna.


    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang diberikan guna menyempurnakan prototipe ini, diantaranya:

    1. Rangkaian alat sebaiknya dibuat sangat kecil agar tidak memakan banyak tempat.
    2. Output pada aplikasi seharusnya menghasilkan getar atau bunyi agar user lebih cepat merespon.
    3. Prototipe ini disarankan mencakup jangkauan yang lebih luas lagi dalam mengirimkan output kepada user.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    4. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Jurnal CCIT Vol. 4 No. 3, Mei 2011. ISSN: 1978-8282.
    5. 5,0 5,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Smart Grafika.
    6. 6,0 6,1 Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
    7. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6 No. 2, September 2011.
    8. Fuad, Nurul dan Yuliana Melita. 2012. Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital. Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2, September 2012. ISSN: 2085-0859.
    9. Susatya, Reza Putra, Retno Astuti, dan Mas'ud Effendi. 2014. Perancangan Sistem Informasi Manajemen REPS (Retired Payment System) Sebagai Aplikasi Perhitungan Dana Pensiun Pada PG. Kebon Agung Malang. Jurnal Lulusan TIP FTP UB, September 2014.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software Reengineering). Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya.
    11. 11,0 11,1 11,2 Saptaji W., Handayani. 2015. Mudah Belajar Mikrokontroller dengan Arduino. Bandung: Widya Media.
    12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah Simulasi dan Praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    13. Safaat H., Nazruddin. 2011. Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.
    14. 14,0 14,1 Guritno, Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    15. Suharjo, Beman, Steven Falentino, dan S. Liawatimena. 2011. Perancangan Sistem Keamanan Sepeda Motor dengan Sistem Sidik Jari. Jurnal Teknik Komputer Vol. 19 No. 1, Februari 2011.
    16. Arifin, Bustanul. 2013. Aplikasi Sensor Passive Infrared (PIR) Untuk Pendeteksian Makhluk Hidup dalam Ruang. Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013. ISBN 978-602-99334-2-0.
    17. Tobing, Sandro Lumban. 2014. Rancang Bangun Pengaman Pintu Menggunakan Sidik Jari (Fingerprint) dan Smartphone Android Berbasis Mikrokontroler ATMega8. Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No. 1, 2014.

Contributors

Dwi Haryanto