KP1122469643

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG

UNTUK MEMONITORING STOK BARANG

PADA CV. ERA BARU


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122469643 Andriyanto



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG

UNTUK MEMONITORING STOK BARANG

PADA CV. ERA BARU



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 16 Desember 2014



Dosen Pembimbing




( Sandro Alfeno., M.Kom )

NID. 08182



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122469643
Nama
: Andriyanto
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 16 Desember 2014
Andriyanto
NIM. 1122469643

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

CV. Era Baru Merupakan

salah satu perusahaan yang membuat dan menjual product pintu dengan kualitasbaik.Produknya dijual di dalam negeri melalui agen-agenyang tersebar di wilayah Indonesia. Dalam pengendalian produksi CV. Era Baruuntuk melaksanakan kegiatan produksinya adalah dengan melakukan perencanaanproduksi yang terdiri dari fungsi pemasaran, fungsi persediaan barang, fungsikeuangan serta fungsi produksi.Sistem persediaan barang CV. Era Baru bisa dikatakan belum efektif. Hal ini bisa dilihatdari kurangya stok barang yang berada di gudang. Produk yang dihasilkan CV. Era Baruadalah pintu kelas menengah ke atas.Produknya di distribusikan melaluiagen-agen yang tersebar diwilayah Indonesia seperti,Jakarta,Bandung,Surabaya,danSemarang. Masalah-masalah yang terjadi di CV. Era Baru adalah masalah keterlambatan pengiriman pesanandan masalah dalam informasi persediaan barang.Masalah intinya adalah prosesproduksi yang tidak tepat waktu sehingga tidak dapat memenuhi pesanan konsumendengan tepat waktu. penanggulangan yang dilakukan oleh pihak CV. Era Baruadalah dengan melakukan lembur kerja untuk memenuhi kurangya stok barang digudang.

Kata Kunci: Barang, Persediaan, Informasi

ABSTRACT

CV. New Era is one company that makes and sells product with quality door baik.Produknya sold domestically through agents who are spread throughout Indonesia. In production control CV. New Era for carrying out production activities are the production planning which consists of the marketing function, the function of inventory, financial functions and function produksi.Sistem inventory CV. New Era can be said to be ineffective. This can be seen to lack of stock of items in the warehouse. Products produced CV. New Era is the door to the middle class atas.Produknya distributed through agents who scattered in the region of Indonesia such as Jakarta, Bandung, Surabaya and Semarang. The problems that occur in the CV. New Era is the problem of delay in delivery of orders and inventory information barang.Masalah problem in essence is a production process that is not the right time so can not fulfill customer orders in a timely manner. countermeasures taken by the CV. New Era is to do work overtime to meet to lack of inventory in the warehouse.

Keywords : Goods, Supplies, Information


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Sugeng Santoso M. Kom, selaku Asisten Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Ridwan Selaku pemilik CV. ERA BARU
  7. Kepada Kedua Orang Tua, Kakak-kakakku, serta teman-temanku yang tiada henti memberikandoa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik,
  8. Special thanks to Mega Futri Lestari Nst yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan kuliah kerja praktek ini.
  9. Untuksahabat dan teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja,.
  10. Kepadasemua Rekan-rekan Mahasiswa Raharja Informatika, yang selalu memberikanmotivasi, saran dan bantuannya kepada penulis.
  11. Serta semua pihak yang terlalu banyak untukdisebutkan satu persatu, yang telahbanyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 16 Desember 2014
Andriyanto
NIM. 112469643

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi pada CV.ERA BARU

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Sequence Diagram Pengiriman Rencana Kerja Bulanan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Pengiriman Kartu Pemesanan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Penyerahaan Barang Jadi

Gambar 3.7. Tampilan Form Login

Gambar 3.8. Tampilan Menu Utama

Gambar 3.9. Tampilan Barang Masuk

Gambar 3.10. Tampilan Barang Keluar

Gambar 3.11. Tampilan Pesanan Barang

Gambar 3.12. Tampilan User

Gambar 3.13. Tampilan Supplier

Gambar 3.14. Tampilan Laporan

DAFTAR TABEL

Gambar 3.1. Elisitasi Tahap I

Gambar 3.2. Elisitasi Tahap II

Gambar 3.3. Elisitasi Tahap III

Gambar 3.4. Final Elisitasi

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ditengah arus perubahan lingkungan bisnis yang kian berkembang. Setiap perusahaan industri memerlukan berbagai jenis barang untuk keperluan industrinya. Barang-barang ini dapat berbentuk bahan bahan baku, bahan sandang, atau barang yang digunakan untuk memelihara peralatan dan fasilitas maupun yang digunakan dalam pelaksanaan operasional. Bahkan dalam hal ini barang di import dari negara lain.

Persediaan barang adalah salah satu bagian dari tugas manajemen logistik dalam suatu perusahaan, yaitu dukungan dalam pengadaan barang untuk seluruh keperluan pemeliharaan dan perawatan yang digunakan dalam proses produksi data persediaan barang..

Kesalahan dalam sistem informasi persediaan dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Beberapa proses yang terdapat pada suatu system informasi persediaan barang adalah penerimaan barang, dan pengeluaran barang. CV.Era Baru adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan Pintu. Proses pencatatan dan pengontrolan persediaan pada CV.Era Baru masih dilakukan secara fisik. Hal ini menyebabkan perusahaan kesulitan untuk mengetahui sisa persediaan barang yang masih terdapat pada perusahaan. Untuk mengetahui sisa persediaan barang, pihak CV harus menghitung barang secara fisik. Di samping itu, proses pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran barang memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan pihak staf CV harus mencatat ulang semua data yang diperlukan dalam pembuatan laporan. Proses pencarian data penerimaan dan pengeluaran barang juga memerlukan waktu yang lama karena harus mencari pada kumpulan dokumen penerimaan dan pengeluaran barang..


Untuk memperoleh data yang baik yaitu dalam proses pengolahan, penyajian data dan sampai kepada siapa data itu diberikan harus dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat memonitoring data stok persediaan barang secara update. Oleh karena itu penelitian ini diadakan pada CV.ERA BARU, Tangerang. Berdasarkan uraian diatas maka pelaporan ini menganalisa persediaan barang guna mempermudah dalam mendapatkan dan mengeluarkan sebuah informasi dengan judul “PROTOTYPE SISTEM PERSEDIAAN BARANG UNTUK MEMONITORING STOK BARANG PADA CV. ERA BARU”.


Rumusan Masalah

Dalam latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan suatu

masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada CV. ERA BARU?

  2. Bagaimana cara membuat aplikasi yang dapat menghasilkan data stok barang secara efisien CV. ERA BARU?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah:

A. Tujuan operasional

Adanya tujuan operasional dari penelitian ini antara lain:

1. Menganalisa sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada CV.ERA BARU

2. Menganalisa sistem informasi persediaan barang yang lebih akurat dan cepat.

B. Tujuan fungsional

Adanya tujuan fungsional dari penelitian ini antara lain:

1. Melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan persediaan barang agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam mengolah data pada sistem informasi persediaan barang pada CV.ERA BARU

2. Untuk memberikan masukan atau solusi agar kesalahan yang terjadi diminimalkan

C. Tujuan individual

Adanya tujuan fungsional dari penelitian ini antara lain:.

1. Memberikan pengalaman untuk menerapkan, menganalisa, dan memperluas wawasan penerapan teori yang selama ini hanya dilakukan dalam perkuliahan.

2. Sebagai salah satu syarat penulisan untuk mengikuti Kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja. .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman terutama dalam bidang sistem Monitoring persediaan barang.

2. Bagi CV. Era Baru

Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data persediaan barang dimasa yang akan datang.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data didalam melakukan laporan kuliah kerja praktek ini metode yang digunakan adalah:

1.Metode Survei

Penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangansecara factual, baik institusi social, ekonomi, atau suatu kelompok. Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam mengenai situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.

2.Metode Observasi

Terjun langsung meneliti dengan mendatangi dan melakukan kerja praktek pada perusahaan tersebut dengan meng-input dan output barang yang diterima perusahaan. Meng-update-nya, juga melayani pemasukan barang dari pihak luar dan permintaan karyawan yang ingin mengambil barang tersebut.

3.Metode Interview/Wawancara

Mengadakan wawancara langsung kepada karyawan disana dengan Bapak Ridwan tentang bagaimana prosedur persediaan barang yang terjadi saat ini pada CV.ERA BARU.

4.Metode Pustaka (Library Research)

Mencari bahan-bahan, mempelajari dan mengambil dari sumber buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini..

5.Metode Analisa Sistem (Library Research)

Analisa sistem mengenai analisa organisasi (seperti sejarah singkat dan struktur organisasi), analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, analisa kontrol serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language).

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini mengenai definisi-definisi analisa sistem informasi, sistem persediaan barang, definisi diagram arus data serta teori-teori lain sebagai pendukung laporan analisa tersebut.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai analisa organisasi, sejarah singkat perusahaan, gambaran umum perusahaan, strukturorganisasi perusahaan, uraian jabatan dan uraian tugas, serta analisa sistem yang sedang berjalan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup, berisikan kesimpulan dan memberikan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Banyak para pakar berpendapat dalam mendefinisikan pengertian sistem, satu satunya adalah bahwa sistem merupakan suatu himpunan komponen dan variabel yang terorganisasi, yang saling berinteraksi, saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain serta mempunyai tujuan dan sasaran.

Terdapat dua pendekatan dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur-prosedur dan yang menekankan pada komponen (elemen)Terdapat dua pendekatan dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur-prosedur dan yang menekankan pada komponen (elemen).

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :.

“Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu”. (Jogiyanto Hartono, 2005 : 1)[1] :.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan pada urutan-urutan operasi, prosedur yang didefinisikan sebagai berikut :.

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis (klerikal) yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang ada”. (Irwanto, 2007 : 2)[2]

Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah himpunan dan group dari bagian (elemen) dan komponen yang berhubungan dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Meskipun sistem didefinisikan berbeda-beda menurut beberapa para ahli, tetapi secara umum definisi sistem ini memiliki kesamaan dimana sistem terdiri dari beberapa bagian yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama.

Karakteristik Sistem

Terdapat delapan kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang mendekatkan pada prosedur dan yang mendekatkan pada elemen. Pengertian sistem dilihat dari suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


Dalam hal di atas dapat diketahui bahwa sistem itu sendiri terdiri dari beberapa elemen yang saling bekerjasama dan memiliki satu tujuan yang dikehendaki.


Suatu sistem mempunyai beberapa komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dan elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub-sub sistem yang terdapat di dalam bagian sistem. Setiap sub sistem mempnyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem. Sistem mempunyai karakteristik dan sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar, penghubung, masukan, pengolah, keluaran dan sasaran. (Jogiyanto Hartono, 2005 : 2).[1]

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dan elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem di bagian-bagian dari sub sistem yang bersifat menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, misalnya suatu perusahaan, suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem misalnya industri. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut dengan sub sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sitem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.


c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun yang di luar batas sistem, mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap terjaga. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


d. Pendukung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu sub sistem dengan sub sistem lainnya, dengan ini sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainya. Keluaran (output) dari suatu sub sistem akan menjadi masukan (input) bagi sub sistem penghubung yang berinteraksi dengan sub sistem lainnya yang akan membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa masukkan perawatan supaya energi yang dimasukkan dari sinyal input energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam suatu komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.


f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuang. Keluaran dapat berupa masukkan untuk sub sistem yang lain kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.


g. Pengolah Sistem (Processing)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah pada sistem itu sendiri sebagai pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukkan berupa bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi. Misalnya akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.


h. Sasaran Sistem (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

Sistem Dapat Diklasifikasikan

a. Sistem Abstrak, berupa pemikiran dan ide-ide yang tidak nampak secara fisik, contoh teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan.


b. Sistem fisik, sistem yang ada secara fisik, contoh sistem komputer, sistem produksi, sistem pemasaran dan lain-lain.


c. Sistem alamiah, merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia, contoh perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain.


d. Sistem buatan manusia, sistem yang melibatkan interaksi manusia dan mesin, contoh interaksi manusia dengan mesin.


e. Sistem deterministic, sistem yang kondisi masa depannya dapat diprediksi, contoh sistem komputer yaitu sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program komputer yang dijalankan.


f. Sistem probalistik, sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena tidak mengandung kepastian, contoh sistem persediaan barang.


g. Sistem terbuka, sistem yang berhubungan dandipengaruhi oleh lingkungan luarnya, contoh sistem assembling.


h. Sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem, contoh sistem administrasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang. (Jogiyanto Hartono, 2005 : 4)[1]

a. Benar Dan Salah

Ini dapat dihubungkan dengan relitas dan tidak, bila penerima informasi yang salah mempercayainya akibatnya sama seperti yang benar.

b. Baru

Informasi dapat sama sekali baru bagipenerimanya.

c. Tambahan

Informasi dapat memberi tambahan baru bagi penerimanya pada informasi yang sudah ada.

d. Korektif

Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang salah sebelumnya.

e. Penegas

Infomasi dapat mempertegas informasi yang telah ada dan berguna untuk meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu sistem informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan informasi yang akan datang, pada penerima informasi tidak boleh terhambat serta mempunyai manfaat untuk penerimanya sehingga informasi ditujukkan pada orang yang tepat karena manfaat informasi bagi setiap orang adalah berbeda.

Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan suatu yang sangat penting bagi suatu instansi dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Menurut Robert A. Lerrch dan K. Rosecoe davis (1983 : 6)[3], mengungkapkan tentang sistem informasi adalah:


Sistem informasi adalah suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajarial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Hardware, terdiri dari computer, printer dan jaringan.

2. Software, merupakan kumpulan perintah dan kumpulan instruksi yang tertulis dengan aturan tertentu agar komputer melakukan pekerjaan tertentu.

3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk dapat menghasilkan informasi.

4. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pimpinan dan sebagainya.

5. Input, menggambarkan suatu kejadian memasukan data untuk menghasilkan suatu laporan atau data keluaran.

6. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diolah untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai lebih.

7. Output, menggambarkan kegiatan dalam menghasilkan laporan dalam kegiatan proses.

8. Penyimpanan, kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

9. Kontrol, suatu aktivitas pengawasan untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Definisi Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program computer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Michael Levy (2007)[4]. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:


A. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

B. Aplikasi paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

Pengertian Analisa Sistem Informasi

Pengembangan suatu sistem meliputi beberapa tahapan, diantaranya adalah analisa sistem.


Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesimpulan-kesimpulan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. (Jogiyanto Hartono, 2005 : 7)[1].

Dalam tahap analisa sistem terrdapatlangkah-langkah yang mendasar yang harus dilakukan analisa sistem yaitu sebagaiberikut :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Memahami alur kerja dari sistem yang ada

3. Menganalisa sistem

4. Membuat laporan hasil analisa


Fungsi Analisa

Adapun fungsi analisa sistem adalah :

a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

b. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.


Tugas Analisa Sistem

a. Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file, formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.

b. Menyusun dan menyajikan rekomendasi. Setelah analisa sistem menyimpulkan dan menganalisa sistem yang berjalan selanjutnya analisa sistem menyusun laporan dari sistem yang berjalan secara garis besar.

c. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru.

d. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.


Pengertian Data

Data adalah merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi suatu informasi. Pengolahan data adalah kegiatan pemikiran dengan bantuan tangan dan suatu peralatan yang mengikuti serangkaian langkah-langkah perumusan dan pola tertentu untuk mengubah data sehingga data tersebut baik maupun sifat dan isinya menjadi lebih berguna. (Adi Nugroho, 2005 : 5)[5]


UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented) dalam membuat suatu model bahasa yang uniform / seragam yang dapat digunakan oleh seluruh dunia.

Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch (2003) OOD (Object-Oriented Design), James Rumbaugh (2003) OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson (2003)[6]OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.

Metodologi UML

Menurut Adi Nugroho (2005 : 24)[5], “Bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan” yaitu :

a. Sesuatu (things)

Ada 4 sesuatu (things) dalam unified modeling language (UML), yaitu:

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).


b. Relasi (Relationship)

Menurut Adi Nugroho (2005 : 25)[5] ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

1. Kebergantungan (Dependency)

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

2. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.



c. Diagram UML

Menurut Adi Nugroho (2005 : 26)Menurut Adi Nugroho (2005 : 26)[5] ada 3 (tiga) macam Diagram dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem.Sebuah use case merepresentasikan sebuahinteraksi antara aktor dengan sistem. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukanpekerjaan-pekerjaan tertentu.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequencediagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan outputapa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Komputerisasi

Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung. Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Berikut ini definisi komputer yang didapat dari beberapa buku komputer.

Teks Masukkan

Menurut Robert H.Bissmer (1985)[7] bahwa komputer adalah suatu alat elekronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut :

* Menerima input

* Memproses input tadi sesuai dengan programnya

* Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

* Menyediakan output dalam bentuk informasi

Menurut V.C.Hamacher (1982)[8] bahwa komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output informasi.

Menurut Gordon B. Davis (1974)[9] bahwa komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti.

Dari beberapa definisi yang didapat dari berbagai buku, yang dapat disimpulkan bahwa komputer adalah :

* Alat elektronik

* Dapat menerima input data

* Dapat mengolah data

* Dapat memberikan informasi

* Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer (stored program)

* Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan

Pengertian Persediaan Barang

Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar dari pada biaya-biaya yang ditimbulkannya.

Adapun menurut Sofjan Assauri (1993:169)[10], persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut:

"Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal “.

Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise Inventory” (persediaan barang dagangan). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.

Persediaan pada dasarnya akan menimbulkanbiaya-biaya. Biaya-biaya yang ditimbulkannya tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya variable. Menurut Bambang Rianto (1995 : 9)[11]menyatakan bahwa untuk tujuan perencanaan besarnya persediaan kita hanya memperhatikan yang variabelnya saja dari biaya-biaya persediaan tersebut yang secara langsung akan terpengaruh oleh rencana tersebut.

Biaya Variabel dari persediaan tersebut dapatdigolongkan kedalam :

1. Procurement atau Ordering Cost

Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pesanan, yang terdiri dari :

a. Biaya selama proses pesanan

* Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan

* Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan

b. Biaya pengiriman pesanan

c.Biaya penerimaan barang yang dipesan

* Pembongkaran dan pemasukan ke gudang

* Pemeriksaan material yang diterima

* Mempersiapkan laporan penerimaan

* Mencatat kedalam “Material Record Card”

d. Biaya-biaya processing pembayaran

* Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan pesanan yang asli

* Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran

* Pengiriman cheque dan kemudian auditnya

2. Carrying Cost

Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average Inventory ” (persediaan rata-rata), dan biaya ini dinyatakan dalam persentase dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk kedalam carrying cost adalah

a. Biaya penggunaan/sewa ruangan gudang

b. Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan rusak

c. Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli

d. Biaya asuransi

e. Biaya modal

f. Biaya absolescence

g. Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang

(Education, Business, Communication, and Information, website posted on 31 Maret 2009 by Danfar)

Prototype

a. Definisi Prototype

Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pengembangan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya menyebutkan apa yang dikehendaki nya secara umum, tanpa menyebutkan secara detail input dan output apa saja yang dia butuhkan . pemerosesan dan data apa saja yang dibutuhkan . sebalik nya disisi pengembang kurang memperhatikan sisi efektifitas dan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interpace yang menghubungkan manusia dan komputer.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara kedua nya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan sisi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses- prosees dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan . dengan demikian akan menghasilkan jadwal sesuai waktu penyelesaian yang telah ditentukan .

b. Tahapan – tahapan prototyping

1. Pengembangan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama- sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak , dan garis besar sistem yang akan dibuat

2. Membangun protyping

Membangun protoyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya membuat format input dan format output)

3. Evolusi prototyping.

Evolusi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype yang dibangun sudah sesuai keinginan pelanggan atau belum.

Elisitasi

Menurut Untung Raharja (2011), Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melelui tiga tahap. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Kuliah Kerja Praktek yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek.


Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari rancangan yang sedang dibuat.


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan keinginan Stakeholder.


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali oleh stakeholder.


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar perancangan Sistem yang akan dibentuk.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai analisa sistem aplikasi persediaan barang. Dalam upaya pengembangan sistem aplikasi tersebut perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut antara-lain :

1. Sulistyo Heripracoyo (2009)[12] dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi dan Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser Indonesia, di Yogyakarta. Peneliti membahas masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah sistem pengendalian internal yang kurang baik dalam prosedur pembelian dan pengelolaan persediaan di mana tidak terdapat dokumen pendukung yang kuat atas transaksi yang terjadi dan tidak terjadi pemisahan fungsi pembelian dan penerimaan sehingga mengakibatkan terjadi ketidaksesuaian pencatatan persediaan dengan bukti fisik persediaan yang ada. Oleh karena itu perlu untuk mengusulkan solusi berupa prosedur baru yang memenuhi seluruh kriteria pengendalian internal yang baik pada perusahaan. Analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan dilakukan dengan pendekatan OOAD ( Object Oriented Analysis and Design ). Analisa dilakukan dengan pengamatan proses bisnis dan pengumpulan data perusahaan dan mengusulkan solusi untuk mengatasi permasalahan. Dalam perancangan dibuat suatu alur kerja terkomputerisasi yang telah melalui proses perancangan komponen model, komponen fungsi dan database serta komponen user interface. Penerapan sistem baru yang diusulkan memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta memenuhi unsur sistem pengendalian internal yang baik pada perusahaan sehingga berbagai kesalahan dan masalah yang sebelumnya sering terjadi dapat diatasi. Selain itu sistem informasi akuntansi yang dirancang berfungsi memberikan informasi keuangan (laporan) dan akuntansi (jurnal) yang dibutuhkan pihak manajemen untuk melakukan evaluasi kinerja perusahaan dan membuat kebijakan serta menyusun strategi untuk pengembangan perusahaan.

2. Tri Pudjadi (2009)[13] dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Persediaan pada PT. Panca Pipando (PPI) dengan Metode Distribution Resource Planning, di Yogyakarta. Peneliti membahas metode persediaan yang dipilih adalah distrribution resource planning(DRP). Dengan metode untuk pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan berbasis objek. Hasil penelitian pada setiap produk mempunyai variasi dalam penentuan persediaannya, dalam hal produk WS DIN 1626 pada tingkat distribusi PDL-A periode pemesanannya adalah 1,3,4,5,7, PDL-B pada periode 2,6, PDR 1 pada periode 1,3,5, PDR 2 pada periode 1,3,4,6, PDR 3 pada periode 2,3,4,6,7, PDU pada periode 1,4. Sedangkan aplikasi hasil pengembangan sistem informasi dapat digunakan untuk mendukung penentuan persediaan tersebut.

3. Luphi Luluk (2009)[14]Luluk, Luphi. 2009. “Sistem Informasi PersediaanBarang Dagangan di UD. Sony Krian”. Yogyakarta. dengan judul Sistem Informasi Persediaan Barang Dagangan di UD. Sony Krian, di Yogyakarta. Peneliti membahas pembuatan laporan data persediaan barang di UD.SONY dapat dipermudah cara kerjanya serta penghematan dengan sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga dapat mempermudah dan mempersingkat pekerjaan dalam pembuatan laporan. Cukup dengan sekali penginputan data maka semua laporan yang dibutuhkan akan muncul dan langsung dapat dicetak. Untuk itu peneliti menggunakan Flowchart dan DAD/DFD sebagai software pendukung.

4. Kurniawan (2007)[15] dengan judul Sistem Informasi Persediaan Barang pada Pratama Teknik, di Jakarta. Peneliti membahas sistem informasi yang terkomputerisasi menggunakan metode System Life Cycle (SLC) yang terdiri dari lima tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap analisa, tahap perancangan, tahap penerapan, serta tahappenggunaan. Proses pengolahan sistem informasi usulan yang terkomputerisasi ini menggunakan program Microsoft Access 2003. Pada tahap perancangan digunakan pengolahan data menggunakan Sistem Informasi Logistik yang perancangan databasenya menggunakan beberapa langkah rancangan. Langkah pertama dari pembuatan database ini adalah pembuatan model proses logis yang terdiri dari pembuatan Diagram Konteks sistem dan Data Flow Diagram (DFD). Langkah kedua yaitu pembuatan model data logis menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dimana diciptakan hubungan-hubungan antara entitas yang telah ditentukan. Langkah ketiga adalah pembuatan model interface logis menggunakan data-to-process CRUD matrix dan process-to-location association matrix. Setelah itu maka dilakukan pemrograman database yang hasilnya ditunjukkan melalui konstruksi fisik. Langkah terakhir adalah menguji kevalidasian sistem dan verifikasi terhadap output yang dihasilkan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini ternyata didapatkan bahwa sistem informasi persediaan barang usulan yang dibuat melalui program Microsoft Access 2003 dapat mengurangi terjadinya errorkarena surat jalan, faktur penjualan, memo retur pembelian, dan memo retur penjualan terselip atau hilang saat akan meng-update barang.

5. Siti Munawaroh (2006)[16] dengan judul Sistem Informasi Persediaan Barang pada Universitas Stikubank, di Semarang. Peneliti membahas sistem persediaan di Universitas Stikubank Semarang yang sebelumnya banyak sekali permasalahan, sistem lama masih menggunakan program aplikasi yaitu Microsoft Excell. Dengan membuat program berbasis data, nantinya bisa digunakan untuk mengetahui persediaan Alat Tulis Kantor untuk kegiatankegiatan tertentu, dimana selama ini masih kesulitan untuk mengetahui persediaan Alat Tulis Kantor pada periode dan kegiatan tertentu. Program baru dengan mengunakan pemrograman Microsoft Visual Basic.

Dari lima literature review yang ada telah banyak penelitian mengenai sistem informasi persediaan barang dengan menggunakan pendekatan terstruktur dimana analisa dilakukan dengan pengamatan proses bisnis dan pengumpulan data perusahaan dan mengusulkan solusi untuk mengatasi permasalahan dan dalam perancangan dibuat suatu alur kerja terkomputerisasi yang melalui proses perancangan komponen model, komponen fungsi dan database serta komponen user interface. Microsoft visual Basic 6.0 merupakan aplikasi event driver programming dimana program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event/kejadiantertentu. Metode Distribution Resource Planning dimana pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan tersruktur, disamping itu juga ada pembahasan mengenai Flowchart dan DAD/DFD, Microsoft Access 2003, Microsoft Excel.

Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas/mengatasi masalah perihal persediaan barang melalui metode UML (Unified Modeling Language) yang membedakan dengan literature review diatas.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum CV. Era Baru

Sejarah singkat CV. Era Baru

CV. Era Baru Merupakan salah satu perusahaan industri yang memproduksi Pintu dengan Design dan kualitas baik. Produknya dijual di dalam negeri melalui agen-agen yang tersebar di wilayah Indonesia. CV.Era Baru Memiliki tenaga kerja sebanyak 20 karyawan.dan memiliki tempat yang strategis serta memiliki fasilitas yang memadai disetiap bagian pengerjaan produk .

Berdiri pada tahun 2002 dan mulai berjalan normal pada tahun 2012, CV.Era Baru telah menjadi produsen yang sudahdiperhitungkan dalam memproduksi Design pintu. CV.Era Baru mampu menghasilkan beberapa Design Pintu yang berkualitas tinggi setiap bulannya. CV.Era Baru juga telah memproduksi banyak Model dan Design yang bagus dan dengan bahan-bahan pembuatan kualitas tinggi,

CV.Era Baru memproduksi "Design of door" yang didekorasi dengan desain-desain terbaru dan menarik serta memiliki reputasi yang telah dikenal kalangan perusahaan dan agen-agen , dikenal karena kualitas dan kehandalannya yang telah mendapat pengakuan luas darikalangan National. CV.Era Baru mengharapkan dapat memperkenalkan produk - produk Era Baru dan fasilitas - fasilitasnya dengan baik seperti yang digariskan dalam filosofi kami. Berdasarkan moto perusahaan yaitu kualitas terbaik , kami bermaksud menyediakan produk-produk berkualitas tinggi untuk melayani customer kami di seluruh kalangan. CV.Era Baru berharap dapat senantiasa melayani anda dengan kualitas terbaik dari Design Pintu.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Strk.jpg

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

2. Alternatif Pemecahan Masalah


User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Analisa Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV.Era Baru, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak adanya penggunaan komputer pada sistem persediaan di CV.Era Baru, karena sistem persediaan barang yang digunakan masih manual.

2. Data yang diinput maupun pembuatan laporan pada Sistem yang berjalan di CV.Era Baru, belum menggunakan media komputer, sehingga belum bisa menghasilkan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan user.

Saran

Setelah melakukan analisa dan memberikan kesimpulan pada sistem yang sedang berjalan, maka dapat memberikan saran-saranyang dapat membantu Perusahaan untuk perbaikan dimasa mendatang, yaitu :

1. Dengan mengingat pentingnya persediaan barang, maka perusahan harus melakukan sistem persediaan barang secara terkomputerisasi. Untuk mempermudah kegiatan perusahaan.

2. Seluruh kegiatan proses persediaan barang dapat dilakukan secara komputerisasi.

3. Diperlukan adanya sistem informasi yang efektif,efisien,cepat, dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Hartono, Jogiyanto. 2005. “AnalisisdanDesainSistemInformasi”:pendekatanterstruktur. Yogyakarta.
  2. Irwanto. 2007. “DefinisiProsedur”.Informatika
  3. A.Lerch Robert, Davis K.Rosecoe. 1983. “Sistem Informatika”, SistemInformasi Manajemen. Yogyakarta.
  4. Levy, Michael. 2007. “ Teknik Pemograman”: konsep, Implementasi dan aplikasi.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Nugroho, Adi. 2005. “Bangunan Dasar UML”. Universitas Guna Darma. Jakarta.
  6. BoochGrady. Rumbaugh James. Jacobson Ivar. 2003. “American Software Engineering”. Amerika.
  7. Bissmer H. Robert. 1985. “Computer Annual”. UniversitatHamburg. Jerman.
  8. Hamacher. VC 1982. “Computer Organization”.University Of Toronto. Canada.
  9. Gordon B. Davis. 1974 “Managing Information System”.Carlson School Of Management. Minnesota.
  10. Assauri, Sofjan. 1993. “Sistem Informasi Manajemen”, edisipertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  11. Rianto, Bambang. 1995. “Pengenalan Komputer”. CV Andi Offset. Yogyakarta.
  12. Heripracoyo, Sulistyo. 2009. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansidan Pembelian dan Persediaan”. Yogyakarta
  13. Pudjadi, Tri. 2009. “AplikasiSistem Informasi Persediaan pada PT. Panca Pipando dengan Metode Distribution Resource Planning”. Yogyakarta.
  14. Luluk, Luphi. 2009. “Sistem Informasi PersediaanBarang Dagangan di UD. Sony Krian”. Yogyakarta.
  15. Kurniawan. 2007. “Sistem Informasi Persediaan Barang padaPratama Teknik”. Jakarta.
  16. Munawaroh, Siti. 2006. “Sistem Informasi Persediaan Barang pada Universitas Stikubank”.Semarang.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Kartu Bimbingan
A.2.Validasi Kuliah Kerja Praktek
A.3.Formulir Materi Proposal KKP
A.4.Formulir Seminar Proposal KKP
A.5.Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6.Kwitansi Pembayaran Bimbingan KKP (KKP)
A.7.Sertifikat Prospek
A.8.Sertifikat RCEP ( TOEFL )
A.9.Sertifikat Seminar Nasional 3
A.10.FSertifikat Seminar Internasional 1
A.11.Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek KKP
A.12.Surat Keterangan Observasi
A.13.Surat Keterangan Observasi
A.14.Daftar Nilai
A.15.Curriculum Vitae (CV)
A.16.CD


Contributors

Admin, Andriyanto