KP1111465579

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI

QUALITY CONTROL STOCK EXPIRED

PT. CATUR SENTOSA ANUGERAH


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :



1111465579
: IRVAN NURSEHA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISA SISTEM INFORMASI QUALITY CONTROL STOCK EXPIRED

PADA PT. Catur Sentosa Anugerah


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skiripsi pada jurusan

Sistem Informasi Konsetrasi Sistem Informasi Manajemen

Tangerang, 10 Juni 2014


   



Dosen Pembimbing
           
           
           
           
NIP : 02026


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1111465579
Nama
: Irvan Nurseha
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Management Information System

   

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juni 2014

 
 
 
( Irvan Nurseha )
NIM : 1111465579

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba canggih dan modern, komputer adalah salah satu sarana yang sangat penting perananya untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai masalah pekerjaan di dalam perusahaan, instansi atau organisasi. Sistem quality control expired yang sedang berjalan pada PT. Catur Sentosa Anugerahmasih dilaksanakan secara konvensional dengan menggunakan aplikasi Ms.office, dan pemakaian komputer masih terbatas. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan cara seperti menggunakan Ms Office dan kertas yang berbentuk dokumen yang banyak ditemukan kekurangan-kekurangan seperti halnya hilangnya arsip data sotck yang tidak terjaga, kesalahan menginput data, kesalahan penulisan, dan lamanya waktu yang dibutuhkan. Sehingga mengakibatkan data yang dihasilkan belum akurat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan data karyawan yang akan dimasukan ke dalam sistem, dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulis mengusulkan adanya aplikasi Sistem Quality Control Stock Expired dengan menggunakan metode analisa berorientasi objek, menggunakan alat bantu Unified Modeling Language (UML) . Hasil dari penulisan ini dalam bentuk rekomendasi terhadap penyelesaian masalah yang ada selama ini. .



Kata kunci : quality control, stock expired, komputer, sistem informasi






KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

Laporan KKP ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT. Catur Sentosa Anugerah. Lebih tepatnya di Divisi Logistik yang mengambil judul “Analisa Sistem Informasi Quality Control Stock Expired.” Penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Laporan KKP ini tidak akan terwujud dan selesai tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku ketua STMIK Raharja..

2. Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

3. Meta Amalya Dewi, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.

4. Bapak Harto selaku Logistik Manager PT. Catur Sentosa Anugerah yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.

5. Bapak Fliq selaku Asisstant of Logistic Manager PT. Catur Sentosa Anugerah yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.

6. Bapak Wibi selaku Head of HRD PT. Catur Sentosa Anugerah yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini. .

7. Bapak Zekly selaku Assistant of Logistic Manager divisi Logistic yang telah mendukung, memberikan ijin, bantuan, dan masukan dalam hal pengumpulan data dan informasi terkait penelitian ini.

8. Bapak Budi selaku Warehouse Head Logistic divisi Logistic yang telah banyak membantu, mendukung, memberikan arahan dan masukan dalam hal pengumpulan data dan informasi terkait penyusunan penelitian ini.

9. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.

10. Kekasihku yang tersayang Nurul Fadlillah, yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan KKP ini.

11. Kakakku tersayang, yang banyak membantu serta memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan KKP ini.

12. Rekan Kerja PPIC, Hanung Styatnasari, Rangga Adiyahya, Lisky Cut Avsyahry, Rizki Hendrika, dan rekan-rekan kerja lainnya, yang bersedia memberikan informasi yang diperlukan penulis.

13. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.

14. Seluruh teman dan sahabat yang telah membantu dan memberikan support serta masukkan yang membangun, Satrio, Ferin, Puput, Sarah, Gresia, Sipah, Novrizal, Agung, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini. Seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan KKP ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan KKP ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari, Amien ya robbal alamien.


Tangerang, Maret 2014


(Irvan Nurseha)

NIM: 1111465579



DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi dewasa ini, kesenjangan di dalam dunia kerja merupakan suatu tolak ukur yang sangat luas, ditambah lagi dengan suatu kecanggihan jaman dan diikuti oleh media elektronik yang sangat mendukung diantaranya komputer sebagai alat yang sangat berperan di dalam segala penyelesaian tugas, serta memiliki keakuratan yang sangat tepat dan kecanggihannya dapat meminimalisasikan sebuah kesalahan-kesalahan yang mungkin saja terjadi pada dunia kerja disetiap harinya. Seperti telah kita ketahui akan perkembangan jaman yang serba canggih, otomatis, dan tidak memakan waktu banyak, sehingga dapat mengerjakan apa saja yang mungkin biasa kita lakukan. Penulis ingin mencoba melatih dan menerapkan ilmu pengetahuan dengan menganalisa quality control stock expired pada PT. Catur Sentosa Anugerah yang bergerak dalam bidang distributor consumer good, dimana dalam melakukan pengecekkan barang yang waktu expirednya sudah mendekati ini sistem pengolahan datanya masih mengunakan sistem yang manual atau belum terkomputerisasi, dan dalam pengolahan datanya masih banyak menggunakan kertas. Di dalam penggunaanya, sistem kertas masih banyak kemungkinan terjadi kesalahan dan datanyapun tidak aman, karena keterbatasan pengetahuan serta kurangnya peralatan (media elektronik) yang digunakan untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses pengertian di dalam perusahaan tersebut. Dikarenakan masih kurangnya peralatan yang kurang mendukung sudah tentu memperlambat proses pengerjaan yang memakan waktu lama serta keakuratan yang kurang terjamin. Terlepas dari pada ini sedikit-sedikit perusahaan akan mendapat masalah-masalah kecil dan kemudian membesar sehingga menjadi masalah yang besar yang dapat memperlambat kemajuan dari perusahaan tersebut.

Dalam proses pengolahan data masih ada kelemahan dan kekurangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi data stock barang expired yang kurang valid. Masalah-masalah tersebut yaitu masalah dalam pencatatan data yang datanya masih diinput secara manual yang menyababkan data kurang valid dikarenakan user kurang teliti dalam menginput data tersebut, pengolahan data yang data masih dicek satu persatu dalam pengolahan data yangmembuat data tersebut kurang akurat, pencarian data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual tidak terarsip dengan benar sehingga banyak data yang hilang dan dapat memberikan laporan yang kurang benar. Mengingat sistem yang digunakan oleh perusahaan masih kurang maksimal atau dilakukan, maka hasil yang diperoleh kurang efektif dan efisien serta kurang akurat. Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses quality control stock expired di dalam perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasiskan data elektronik. Dengan kerja praktek ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, khususnya masalah pengaturan sistem di tempat kerja praktek. Untuk mencapai maksud di atas maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian KKP (Kuliah Kerja Praktek) dengan judul “Analisa Sistem Informasi Quality Control Stock Expired Pada PT. Catur Sentosa Anugerah”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah penulis dan paparkan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana laporan data stock expired yang sedang berjalan ?

2. Bagaimana sistem dapat menghasilkan laporan-laporan yang sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi ?

3. Sejauh mana kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi untuk dapat memberikan informasi keadaan stock barang di bagian gudang secara otomatis ?

Tujuan Dan Manfaat


1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasikan laporan yang sedang berjalan dan mengupayakan solusi yang tepat.

2. Mengidentifikasikan kebutuhan user terhadap laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem.

3. Memberikan informasi keadaan stock barang di bagian gudang secara otomatis dan memberikan informasi yang lebih akurat.


1.3.2.Manfaat Penelitian

1. Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan perusahaan untuk mengembangkan proses pengecekan stock barang expired.

2. Terindentifikasinya kebutuhan perusahan untuk laporan yang dihasilkan oleh sistem.

3. Memudahkan user untuk mendapatkan informasi untuk mengetahui keadaan stock barang.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang terjadi di PT. Catur Sentosa Anugerah, sehingga penulis harus memberi batasan hanya pada analisa sistem informasi quality control stock expired. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak berkembang dan tidak melebar ke masalah-masalah di luar penelitian, karena analisa sistem informasi quality control stock expired di sini masih terbatas atau pengolahan data yang masih manual dan belum berkembang.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Laporan KKP ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :


1.4.1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi (Observation Research)

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti, penulis melakukan tinjauan langsung ke PT. Catur Sentos Anugerah.

b. Metode Wawancara (Interview Research)

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan wawancara secara lisan yang dilakukan dengan divisi logistik, penulis dalam penelitian melakukan interview langsung kepada divisi logistik.

c. Metode Pustaka (Library Research)

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dalam penelitian melakukan pembedahan buku dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku refrensi.

d. Dokumentasi

Penulis juga mencoba mendapatkan data-data dengan mengumpulkan berkas-berkas yang berhubungan di PT. Catur Sentosa Anugerah.


1.4.2. Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Data yang diperoleh secara langsung dari PT. Catur Sentosa Anugerah divisi Logistik, baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data.

b. Sumber data skunder

Data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.


1.4.3. Metodelogi Analisis Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisa. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.


Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas Laporan KKP ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa subbab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

A. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penelitian.

B. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan objek penelitian.

C. BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. Catur Sentosa Anugerah tbk, sejarah singkat PT. Catur Sentosa Anugerah tbk, struktur organisasi PT. Catur Sentosa Anugerah tbk, alur quality control stock expired pada PT. Catur Sentosa Anugerah menggunakan UML (Unified Modelling language), desain input dan output.

D. BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Jerry Fith Gerald dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Mustakini, 2009: 34) Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar. (Mulyanto, 2009 :1) Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompokkomponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”. Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Mulyanto, 2009 : 2).

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan bersama.


2.1.2. Elemen-elemen Sistem

Menyatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, antara lain :

1. Komponen (Components)

Komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsitem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antar subsitem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung di samping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem–subsistem menjadi satu kesatuan.

5. Tujuan, tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali

6. Masukan, masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untukdiproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud adalah informasi

7. Proses, proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai

8. Keluaran, keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain

9. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, mekanisme pengendalian (control mechanisme) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), sedangkan umpan balik ini digunakan mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan


2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

1. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system

2. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system

3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem buatan Manusia (Human Made System) Sistem tertentu yang terjadi melalui proses alamdan tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin

4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti

5. Sistem tertutup (close system), adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya: reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan

Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atum atau item

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5) “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event),data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


2.2.2. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 8) Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.


2.2.3. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 9) Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timelinness, dan relevance.

a. Relevan (relevance).

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

b. Tepat Waktu (timeliness).

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasimerupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Akurat (accuracy).

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.


2.2.4. Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusanyang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapattepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Nilai suatu infomasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahandalam memperoleh informasi.

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

2. Ketelitian (accuracy).

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

3. Kecocokan dengan pengguna (relevance).

Informasimempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

4. Ketepatan waktu (Timeliness).

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

5. Kejelasan (clarity).

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

6. Fleksibilitas/keluwesannya.

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

7. Dapat dibuktikan.

Nilaiinformasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

8. Tidak ada prasangka.

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

9. Dapat diukur.

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


2.2.5. Mutu Informasi

Kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut  :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

5. Dokumen induk yang salah.

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

b. Pemeriksaan internal dan eksternal.

c. Penambahan batas ketelitian data.

d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.


2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut : Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Jogiyanto HM (2008:33), “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi.” Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa ”Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dengan pengumpulan informasi, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan kembali informasi tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”.


2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block).

1. Blok Masukan (Input Block)

Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Analisis Sistem

2.4.1. Definisi Analisis Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum dikoreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenakan hal itu maka timbullah sistem informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.


2.4.2. Tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahapselanjutnya.

Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010:27)

a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

b. Memahami cara kerja sistem.

c. Melakukan analisa.

d. Melaporkan hasil analisa sistem.

UML ( Unified Modeling Language )

2.5.1. Definisi UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.


2.5.2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untukmenyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakansejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempersentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).


2.5.3. Definisi Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu: (Nugroho 2010: 24).

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML),yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

2. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi

Merupakan hubungan di mana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

b. Diagrams

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

1. Diagram Kelas

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

2. Diagram Objek

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

3. Use case Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

5. Collaboration Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerimaserta mengirim pesan (message).

6. Statechart Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

7. Activity Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.


Konsep Dasar Quality Control Stock Expired

2.6.1. Definisi Quality Control

Pengertian Quality Control

Pengendalian kualitas adalah aktivitaspengendalian proses untuk mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannyadengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yangsesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar(Purnomo, 2004). Tujuan dari pengendalian kualitas adalah mengendalikankualitas produk atau jasa yang dapat memuaskan konsumen. Pengendaliankualitas statistik merupakan suatu alat tangguh yang dapat digunakan mengurangibiaya, menurunkan cacat dan meningkatkan kualitas pada proses manufakturing.Pengendalian kualitas memerlukan pengertian dan perlu dilaksanakan olehperancang, bagian inspeksi, bagian produksi sampai pendistribusian produk kekonsumen. Pengertian kualitas itu sendiri, yaitu dapat diartikan sebagaiderajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskankeinginan dari konsumen (Purnomo, 2004).

Menurut Reza Nasrullah (1996), pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan untuk memastikan apakah kebijakan dalam hal mutu atau ukuran seberapa dekat sebuah barang atau jasa memiliki kesesuaian dengan standar-standar yang dicantumkan yang dapat tercermin dalam hasil akhir atau pengendalian kualitas dapat dikatakan juga sebagai usaha untuk mempertahankan mutu dan kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan-kebijakan perusahaan. Aktivitas pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut ini (Purnomo, 2004).


2.6.2. DefinisiStock Expired

Stock Expired yang artinya barang/makanan yang sudah kaduluarsa. Pengertian Stock Expired merupakan suatu barang/makanan yang masa aktif barang/makanan tersebut sudah abis atau kaduluarsa sehingga tidak layak dipakai lagi atau untuk dikonsumsi.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Umum

PT. Catur Sentosa Anugerah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distributor, yang merupakan badan usaha milik swasta dimana kegiatan usahanya dijalankan oleh orang-orang yang berprofesional di bidangnya. PT. Catur Sentosa Anugerah bergerak dalam usaha mendistribusikan barang-barang konsumen seperti ; tisu, air mineral, susu kemasan dan masih banyak lagi macam yang lainnya.

Dan perusahan ini adalah perusahan baru dimana baru sekitar 2 tahun berjalan, kegiatan operasional yang dilakukan di perusahaan ini sudah cukup baik. Tapi tentunya harus juga diperhatikan prosedur yang berjalan di perusahaaan ini tanpa terkecuali pada sistem quality control stock expired yang dilakukan pada perusahaan ini.

Dalam mempelajari suatu sistem akan lebih mudah kalau kita mengetahui terlebih dahulu apa pengertian atau definisi dari sistem itu. Begitu pula dalam mempelajari sistem dalam sebuah perusahaan, seperti pada sistem quality control stock expired yang penulis bahas dalam tugas ini. Sistem di sini adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia sebagai unsur yang utama melaksanakan dan mesin atau alat yang membantu mempercepat pekerjaan manusia, salah satu contohnya komputer.


3.1.1. Tinjauan Perusahaan

Suatu perusahaan tentu mempunyai sejarah tentang awal berdiri dan struktur organisasinya serta tugas dan fungsi berbeda-beda. Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai atau diwujudkan dan dapat dikatakan merupakan salah satu motivasi dari aktivitas kerja suatu perusahaan.

Tanpa adanya tujuan, tidak akan mungkin suatu usahan akan teratur dan berkesinambungan. Manusia merupakan unsur penting dalam melaksanakan atau menangani berbagai jenis pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Kerjasama merupakan unsur yang menentukan dalam pekerjaan, sebab tanpa adanya kerjasama dari tiap personil atau divisi, tujuan yang akan dicapai tidak akan ada artinya. Bagaimanapun ahlinya yang menangani pekerjaan tersebut.


3.1.2. Sejarah Perusahaan

PT. Catur Sentosa Anugerah berdiri pada tanggal 13 Mei 2012, dan merupakan anak perusahaan dari perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, bedirinya PT. Catur Sentosa Anugerah ini adalah kiat-kiat dari PT.Catur Sentosa Anugerah yang juga ingin mendistribusikan barang-barang di luar barang bahan bangunan yaitu mendistribusikan barang-barang konsumen ini. Berlokasi di Jl. Daan Mogot Raya KM.14 Jakarta Barat Rt.006 Rw.001.

Visi : Menjadikan PT. CaturSentosa Anugerah sebagai perusahaan terbesar dengan manajemen terbaik dibidang pendistribusian barang konsumen dan investasi terkait lainnya.

Misi : Kami mempunyai komitmen untuk :

1. Memberikan pelayanan distribusikan terbaik dan terpercaya produk-produk yang berkualitas secara lengkap kepada pelanggan yang kami targetkan.

2. Memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan karyawan kami dengan.

Mengoptimalkan pertumbuhan dan laba perusahaan :

a. Melalui kepemimpinan PT. Catur Sentosa Anugerah sebagai pemasok produk, layanan dan model bisnis yang terkemuka dan disukai oleh pelanggan.

b. Dan pencapaian efesiensi melalui manajemen yang profesional.


3.1.3. Struktur Organisasi dan Fungsi

Pada dasarnya suatu organisasi merupakan wadah dari individu–individu yang sadar akan keterbatasannya, berkumpul dan berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya struktur yang jelas, memungkinkan anggota organisasi memahamitugas yang harus dilakukannya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan apa yang menjadi wewenangnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Struktur organisasi adalah gambaran dari suatu hubungan antara personil yang satu dengan yang lain pada suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi dari struktur organisasi ini adalah untuk memperjelas adanya pembagian tugas untuk semua personil, sehingga setiap personil mudah mengetahahui mana pekerjaan yang harus dikerjakan dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Struktur Organisasi PT. Catur Sentosa Anugerah

Gambar III.I

Struktur Organisasi PT Catur Sentosa Anugerah

3.1.4. Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi, yang dapat memudahkan karyawan untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik sebagai upaya strategi untuk menjalankan visi dan misinya. Susunan struktur ini mengandung arti bahwa tidak ada pembatasan atau perbedaan antara pimpinana dan bawahannya, semua jabatan sama yang membedakan hanayalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dapat terlihat pada uraian berikut ini :

1. Direktur

a. Memimpin, megkoordinasi dan mengawasi kelancaran jalannya perusahaan secara menyeluruh serta tanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan.

b. Menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan.

c. Mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan pengembangan perusahaan.

d. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

f. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

g. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.

h. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

i. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

j. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

k. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).

l. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per-item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

m. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

n. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

o. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.

p. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sebagai referensi dalam (apapun standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin anda gunakan).


2. Sekretaris

a. Mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu dan mengatur jadwal direktur dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

b. Menerima tamu.

c. Menerima telpon

d. Filling atau menyimpan dokumen.

e. Menyusun dan membuat jadwal pimpinan.

f. Mengelola Petty Cash.

g. Menyusun hasil rapat.

h. Mengkonsep surat perjanjian kerja sama dengan relasinya/instansi luar.

i. Menyusun acara pertemuan bisnis, dan sebagainya.

j. Me-manage perjalanan dinas pimpinan.

k. Mendampingi pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.

l. Mewakili pimpinan dalam beberapa pertemuan atau undangan dari relasinya jika pimpinan berhalangan.


3. Manager Sales

a. Bertanggung jawab kepada direktur.

b. Melaksanakan survey, riset dan analisa pasar.

c. Merencanakan pemasaran menurut kemampuan produksi dan pasar.

d. Merancang strategi pemasaran.

e. Menyusun budget operasional, rencana penjualan, target penjualan.

4. Supervisor Sales

a. Membawahi dan mengawasi tim sales/kolektor yang di bawahinya.

b. Bertanggung jawab terhadap manager sales tempat ia bertugas.

c. Supervisor juga berhubungan langsung dengan customer order.


5. Sales

a. Bertanggung jawab kepada supervisor sales.

b. Mengadakan penjulan barang dagang.

c. Mengadakan pengiriman barang dagang.


6. Telemarketing

a. Menawarkan barang kepada customer melalui telepon (tidak bertemu muka) dan menjaga hubungan jual beli antara pelanggan dan perusahaan tetap terjaga.

b. Menginformasikan kepada customer bila ada program atau campain.


7. Order Entry

7.1. Order Entry Presell

a. Bertanggung jawab terhadap keakuratan entry sku dan qty antara PO dengan data sistem.

b. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian proses di sistem solomon.

c. Bertanggung jawab terhadap keakuratan report History call order sebagai acuan untuk proses RMA.

d. Menerima Purchase Order/nota pesanan dari salesman presell.

e. Melakukan input sales order entry berdasarkan PO/nota pesanan yang telah memenuhi prosedur kelengkapan PO.

f. Check qty minus pada saat proses input, jangan lakukan release jika ada qty minus.

g. Rekap customer yang CL dan OD, kirim rekapan ke BM Cc. Finance untuk pengajuan dan release order.

h. Rekap customer yang release order by shipper.

i. Buat serah terima PO ke Admin WH, untuk order yang release shipper.

j. Serahkan PO yang release order ke Admin WH.

k. Order Entry dilarang melakukan cancle shipper.

l. Jika ada kesalahan dalam input order, segera konfirmasi dengan Admin WH, agar dilakukan cancle shipper oleh Admin WH.

7.2. Order Entry Van Motoris

a. Bertanggung jawab terhadap keakuratan stock pada data sistem daily van inventory.

b. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara FSTB, nota penjualan dan hasil entry pada shipper.

c. Bertanggung jawab terhadap selisih value pada saat entry dengan nominal yang tertera pada FSTB/BKM.

d. Check nota penjualan dihari sebelumnya yang diserahkan oleh Admin WH Van Motoris.

e. Input shipper untuk sku yang terjual di hari sebelumnya, berdasarkan nota penjualan dan FSTB stock terjual.

f. Cek hasil input shipper apakah sudah sesuai dengan nota penjualan, jika ada selisih lakukan edit pada shipper. Jika sudah sesuai lakukan confirm shipment.

g. Cetak daily van sales masing-masing SR 1 lembar, lampirkan nota penjualan yang sudah di lakukan input shipper dengan status confirm shipment, file dokumen tersebut oleh order entry Van Motoris.

h. Check daily van inventory masing-masing SR apakah masih ada qty pada kolom open shipper dan available. Jika masih ada, berarti proses yang dilakukan belum benar. Check kembali proses dari awal untuk menelusuri qty yang masih ada pada kolom open shipper dan available tersebut.

i. Lakukan report secara daily setiap selisih yang muncul pada availabe Daily Van Inventory masing masing SR Motoris.


8. Manager Logistik

a. Bertanggung jawab tehadap direktur.

b. Merencanakan/menganalisa persedian barang untuk keperluan penjualan.

c. Merancang tata kelola gudang/layout gudang.

d. Merancang pengaturan pengiriman barang.


9. Supervisor Logistik

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Logistik.

b. Melakukan pengawasan terhadap operasional gudang.

c. Melakukan operasional pengiriman barang.


10. PPIC

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Logostik.

b. Melakukan Order Barang ke Principal.


11. Kepala Gudang

a. Bertanggung jawab kepada supervisor Logistik.

b. Mengatur keluar masuknya barang.

c. Mengontrol dan mengawasi barang-barang dalam gudang.

d. Bertanggung jawab terhadap proses operational logistik sesuai dengan SOP, sampai pada pelaksanaan implementasinya dengan berkoordinasi dengan department-department terkait.

e. Mampu mengkoordinir Loder, Helper dan Admin Warehouse, sehingga proses kerja dapat diselesaikan oleh PIC masing-masing sesuai dengan SOP yang ditentukan.

f. Mengkoordinir team dalam pelaksanaan proses kerja di gudang, Administrasi dan pengiriman barang.

g. Memastikan proses suatu pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja dan arahan atasan.

h. Mempelajari dengan seksama kekurangan dan kesalahan kerja terutama dalam bidang logistik agar memiliki pemahaman yang baik dalam proses dan pelaksanaan operasional logistik.

i. Mengadakan briefing dan memberikan kontribusi berkaitan dengan proses kerja logistik.

j. Memberikan masukan training yang dibutuhkan untuk tim operasional berkaitan dengan proses kerja di masing-masing divisi.

k. Melakukan reporting dan koordinasi kepada PIC yang harus menyelesaikan suatu pekerjaan.

l. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang profesional dan sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan untuk meningkatkanmotivasi, komitmen, dan produktivitas kerja tim.

m. Melakukan performance planning dengan parameter-parameter pengukuran kinerja yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terus berkembang.

n. Merencanakan dan mengelola proses pengembangan dan sukses di organisasinya.

o. Melaksanakan performance based reward dan punishment di dalam timnya.

p. Melakukan koordinasi dengan department dan bagian lain yang terkait untuk pelaksanaan proses kerja Logistik.

q. Memastikan proses IRA setiap hari kerja.

r. Melaporkan hasil IRA kepada atasan langsung setiap hari kerja.

s. Mampu menciptakan problem solving untuk masalah yang terjadi pada tim.


12. Bagian Pengiriman

a. Bertanggung jawab terhadap supervisor logistik.

b. Melakukan pengiriman barang.

c. Melakukan kontrol terhadap kendaraan operasional pengiriman.

d. Bertanggung jawab terhadap pencapaian pengiriman sesuai dengan KPI yang telah ditentukan.

e. Bertanggung jawab terhadap keamanan barang dalam pengiriman, (baik dari kehilangan maupun kerusakan barang)

f. Bertanggung jawab terhadap keakuratan bon-bon operasional.

g. Serah terima barang pada saat loading pagi.

h. Serah terima invoice beserta kelengkapan dokumen lainnya (PO, DDR dan surat jalan manual) dari kasir.

i. Check kelengkapan dokumen apakah sudah sesuai dengan DDR dan surat jalan manual.

j. Serah terima uang jalan untuk operasional pengiriman dari kasir.

k. Mengisi BBM sesuai dengan ketentuan jarak tempuh.

l. Mengunjungi semua customer yang tertera pada surat jalan manual pengiriman.

m. Melakukan serah terima barang dengan pihak customer, check sesuai dengan sku dan qty yang tertera pada invoice.

n. Meminta tandatangan dan stempel pada customer jika barang sudah diterima oleh customer.

o. Mencatat sku dan qty yang tidak diterima/ditolak customer pada form tolakan. Paraf customer dan helper yang bersangkutan.

p. Mengembalikan barang tolakan dari customer ke gudang, serah terima dengan petugas gudang/Check dan Return. Check sku dan qty sesuai dengan invoice dan form tolakan.

q. Menyerahkan barang return dari customer yang sudah di isi lengkap form penarikan barang return (PTB).

r. Meminta paraf petugas gudang/Check & Return jika barang sudah diterima di gudang.

s. Menyerahkan semua invoice beserta dokumen pendukung lainnya (PO, DDR dan surat jalan Manual) kepada Admin WH untuk dilakukan proses close invoice.

t. Menyerahkan bon BBM, karcis tol, parkir dan tanda terima pembayaran kuli bongkar, kepada kasir untuk proses rembushment


13. WH Admin

a. Bertanggung jawab kepada kepala gudang.

b. Membuat surta jalan.

c. Membuat laporan stock barang.

d. Receiving/penerimaan barang dari Principal.

e. Canvasser (BSTB Stock Awal Canvass).

f. Tracking outstanding SO (Check dokumen picking overload).

g. Tracking closing harian (Check invoice dan surat jalan helper, modul konfirmasi DO).

h. Penjuala antar cabang (Jika ada pengiriman ke cabang).

i. Terima barang dari cabang.

j. Administrasi penjualan canvass motoris/mobil.

k. Settlement penjualan canvass motoris/mobil.

l. Transfer antar gudang penjualan canvass motoris/mobil.

m. Serah terima invoice, PTB dan surat jalan yang kembali dari pengiriman.

n. Close dokumen invoice after delivery.

o. Proses administrasi print picking, create DO, print invoice, dan surat jalan delivery.

p. Inventory Record Accuration (IRA).

q. Return customer.


14. Loder

a. Bertanggung jawab terhadap kepala gudang.

b. Menyiapkan orderan barang.

c. Mengecek dan mengontrol barang.

d. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data stock antara fisik persediaan barang dengan data sistem.

e. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian proses picking dan loading.

f. Bertanggung jawab terhadap keakuratan report pergerakan stock pada stock card manual.

g. Loading

1. Loading pengiriman barang by truck dan delivery motor box, sesuai dengan dokumen picking notice, serah terima dengan helper.

2. Serahkan picking notice yang sudah diloading ke Admin WH untuk dibuatkan DDR dan surat jalan manual helper.

3. Loading pengiriman ke full branch/machine room, serah terima dari helper ke loader gudang full branch/machine room, sesuai dengan stock transfer note.

4. Melakukan proses serah terima saddle bag dengan sales motoris, check seluruh isi saddle bag sesuai dengan stock awal pada FSTB kolom stock awal.

h. Serah terima tolakan dari toko.

1. Serah terima barang tolakan yang kembali dari pengiriman barang, jika ada pengiriman ekspedisi yang kembali di bawah jam 03 sore. Prosesnya masih dilakukan oleh shift pagi. Check fisik sesuai sku yang ditolak pada invoice, paraf petugas gudang pada form tolakan, catat dan rekap pada buku serah terima tolakan dan Return.

i. Serah terima return dari toko.

1. Penerimaan barang return dari toko, jika ada pengiriman ekspedisi yang kembali di bawah jam 03 sore, prosesnya masihdilakukan oleh shift pagi. Check fisik barang sesuai form PTB yang sudah disetujui untuk ditarik return, paraf petugas gudang pada form PTB. File form PTB lembar copy untuk arsip gudang. Catat dan rekap pada buku serah terima tolakan dan return.

j. Inventory Record Accuration (IRA)

1. Hitung fisik barang dan tullis pada form IRA sesuai sku dan qty yang dihitung, lakukan recount untuk memastikan fisik yang di hitung sudah valid.


Urutan Prosedur

Spesifikasi proses sistem quality control stock expired yang berjalan di PT Catur Sentosa Anugerah sebagai berikut:


1. Proses Masuknya Barang:

Barang datang dari Principal yang telah diorder oleh distributor PT Catur Sentosa Anugerah lalu barang tersebut dibongkar oleh bagian gudang.

2. Proses Keluarnya Barang:

Pada proses ini sales memberikan orderan kepada order entry lalu order entry menginput orderan tersebut dan merelease orderan tersebut. Setelah itu loder menyiapkan barang yang sudah diinput oleh order entry dengan ketentuan barang mendekati expiredialah barang yang menjadi peoritas picking. Barang yang sudah dipicking oleh loder lalu barang tersebut dikirim oleh bagian pengiriman.

3. Proses Laporan Stock Barang:

Pada proses ini pihak Principal setiap minggunya meminta data stock barang yang waktu expirednya sudah mendakati (aging stock). Lalu loder mengecek satu persatu barang tersebut dengan manual, setelah itu loder memberikan laporanstock barang (aging stock) tersebut kepada WH Admin sudah dicek dan WH Admin mengirimkan laporan stock expired tersebut kepada Principal.


Konfigurasi Sistem

3.3.1. Perangkat Keras (Hadware)

a. Processor  : Core i3 2,26 GHz

b. Memory  :1 GB

c. Hard Disk  : 500 GB

d. Monitor LCD  : 15 inci

e. DVD ROM  : -

f. Keyboard dan Mouse  : Standard

g. Printer  : Laser Jet

h. Uninterruptible Power Supply (UPS)


3.3.2. Perangkat Lunak

a. Sistem Operasi Windows XP Profesional.

b. Microsoft Office 2007

c. Mozila Firefox 3.5


3.3.3. Hak Akases (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh admin-admin yang bekerja di PT. Catur SentosaAnugerah.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini

3.4.1. Use Case

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program unified modelling language (UML) untuk menggambarkan dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini prosedur digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :


Gambar III.2

Use Case Diagram Sistem Quality Control Stock Expired

Berdasarkan gambar III.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

a. 1 sistem yang mencakup seluruh proses Quality Control Stock Expired

b. 4 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Loder, WH Admin, Order Entry, Principal.

c. 4 use case yaitu barang masuk, input order, barang keluar, laporan.


3.4.2. Analisa Sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Activity diagram data transaksi menggambarkan behavior/kebiasaan kegiatan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu:

Gambar III.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar III.3 Activity Diagram Absensi Datang yang berjalan saat ini terdapat :

a. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

b. 6 State yaitu mengecheck stock expired, memberikan laporan, menginput laporan, mengecheck kembali, mengirim laporan stock, dan menerima laporan.

c. 1 activity final node objek yang diakhiri.

d. 3 Vertical Swimlane objek yang berbentuk kotak


Permasalahan

3.5.1. Analisa Permasalahan

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang digunakan oleh perusahaan atau yang sedang berjalan sudah menggunakan komputer namun baru sebatas menggunakan aplikasi sederhana, maka hasil yang diperoleh terlihat lambat, kurang efisien, menyita waktu serta kurang akurat.

2. Masalah yang timbul pada sistem lama atau yang sedang berjalan yaitu masalah pencatatan data, pengolahan data, pencarian data serta pembuatan laporan.

Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam sistem Quality Control Stock Expired yang berjalan pada PT Catur Sentosa Anugerah memiliki kekurangan, yaitu:

Dalam Stock Expired prosedur pengecekan stock, dan pembuatan laporan stock masih menggunakan lampiran kertas yang berisi nama-nama barang dimana hal ini berdampak terhadap proses pembuatan laporan. sehingga keakuratan data, efesien,dan efektifitas yang di peroleh belum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal.

Laporan yang diberikan masih belum akurat dikarenakan pengecekan tersebut dilakukan secara manual (dicek satu persatu oleh bagian gudang) yang mengakibatkan laporan tersebut kurang akurat karena banyaknya barang/stock yang ada di gudang membuat bagian gudang teledor dalam melakukan pengecekan tersebut.

Banyaknya waktu yang terbuang pada saat pengecekan stock expired dilakukan membuat pihak Principal banyak menunggu hasil laporan tersebut.


Analisa Kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis penulis dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat menampung semua data stock secara detail serta mempermudah proses pengolahan data yang tersimpan dalam sebuah database yang terintegrasi dengan aplikasi yang dimaksud. Hal ini diharapkan dapat mempermudah kinerja sistem dalam menghasilkan laporan yang akurat dan tepat, serta dapat menghemat biaya dalam melakukan pengecekan stock expired dan tidak membuang banyak kertas pada saat pengecekan tersebut dilakukan.


Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Prosedur dalam proses transaksi adalah salah satu tugas administrasi, dimana di dalam menjalankan sistem transaksi berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (externalentity).

Melihat permasalahan yang ada pada PT Catur Sentosa Anugerah, mengenai sistem yang berjalan maka penulis membatasi permasalahan pembuatan usulan sistem iventory yang dapat mengimplementasikan suatu data yang terintegrasi dengan baik dan benar dan pembuatan laporan yang menghasilkan suatu laporan yang akurat yang dapat menghemat waktu dan tenaga pada saat ada permintaan laporan stock expired serta dapat memberikan hasil laporan yang lebih cepat pada saat pihak Principal meminta laporan stock expired.


Analisa Kontrol

Sistem yang berjalan pada PT. Catur Sentosa Anugerah masihmenggunakan komputer namun baru sebatas menggunakan aplikasi sederhana karena dalam pengolahan datanya disimpan dalam program Microsoft Office 2003 yaitu Word dan Excel. Dengan sistem yang masih manual tersebut, sehingga banyak data yang hilang dikarenakan tempat penyimpanan yang kurang teratur.

Dengan sistem komputerisasi yang diusulkan dan menggunakan suatu aplikasi yang dapat memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi, dapat mengolah dan menyimpan data dengan cepat dan tepat serta kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat diminimalisasikan dan mampu dikontribusi oleh bagian-bagian yang membutuhkan. Rancangan yang diusulkan juga dapat diperoleh laporan-laporan yang bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi yang sesuai, akurat, tepat waktu dan serbaguna di dalam membantu mengambil keputusan.


Analisa Tenaga dan Waktu

3.10.1 Analisa Tenaga

Berisi tentang penyelesain tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses sistem yang berjalan di PT. Catur Senotsa Anugerah antara lain:

a. Proses peneriamaan barang : 5 orang (Loder)

b. Penginputan order  : 1 orang (Order Entry)

c. Penginputan data  : 1 orang (WH Admin)

d. Proses pengeluaran barang  : 5 orang (Loder)

e. Pembuatan laporan  : 2 orang (WH Admin dan Loder)


3,10.2. Analisa Waktu

Berisi tentang penyelesain waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses sistem yang berjalan di PT. Catur Senotsa Anugerah antara lain:

a. Proses peneriamaan barang  : 240 menit.

b. Penginputan order  : 5 menit.

c. Penginputan data  : 30 menit.

d. Proses pengeluaran barang  : 30 menit.

e. Pembuatan laporan  : 360 menit.


BAB IV

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang di dapat yang uraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Laporan data stock expired yang sedang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah masih kurang efektif dan efisien serta keakuratan laporan tersebut masih diragukan karena pengolahan data tersebut masih belum terkomputerisasi.

2. Sistem yang belum terkomputerisasi menyebabkan dalam proses laporan yang dihasilkan belum akurat karena terkadang ada kesalahan dalam pehitungan stock serta ketidak cocokan laporan dengan data yang sebenarnya, dalam hal ini juga memicu pada ketidak tepatan waktu dalam pemberian laporan

3. Kebutuhan sistem terkomputerisasi perlu diterapkan oleh PT. Catur Sentosa Anugerah agar pengolahan data dapat terintegrasi dengan baik, sehingga data yang tersimpan dapat dengan mudah dipanggil kembali ke dalam sistem dan user dapat memperoleh informasi yang diinginkan.


Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan KKP ini, adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Diperlukannya sistem pengolahan data yang terkomputerisasi dan tersentralisasi untuk menghindari kesalahan - kesalahan pada saat pengolahan data.

2. Meminimalisasikan masalah-masalah yang sering timbul pada sistem yang berjalan pada saat pencatatan data, pengolahan data, pencarian data dan pembuatan laporan.

3. Membangun suatu aplikasi yang dapat menangani suatu transaksi, dapat mengolah dan menyimpan data dengan cepat dan tepat serta dapat meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang terjadi.

4. Diperlukannya suatu rancangan yang dapat memberikan laporan-laporan yang bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi yang akurat dan tepat sesuai kebutuhan user.


DAFTAR PUSTAKA

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jogiyanto, HM. 2008. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Wahana, Komputer. 2010. Shourt course SQL Server2008 Express. Yogyakarta: Andi.

Nugroho, Adi. 2010. Analisis Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika.

http://industrialengineeringworld.wordpress.com/2012/07/22/quality-control/



LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contributors

Admin, Irvan nurseha, Nuferin