Backup

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE

ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI

TRAINING ONLINE


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1112469591
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE

ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI

TRAINING ONLINE

Disusun Oleh:

NIM
: 1112469591
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE

ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI

TRAINING ONLINE

Dibuat Oleh:

NIM
: 1112469591
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh:

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NID : 99001
   
NID : 10001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE

ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI

TRAINING ONLINE

Dibuat Oleh:

NIM
: 1112469591
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE

ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI

TRAINING ONLINE

Disusun Oleh:

d
NIM
: 1112469591
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1112469591

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sekarang adalah era dimana perputaran dan pertukaran informasi bergerak sangat cepat. Teknologi telah merubah cara orang berkomunikasi dan perubahan diberbagai bidang lainnya, termasuk cara orang lain dalam melakukan promosi sebuah produk maupun jasa. Oleh karena itu, cara berpromosi harus mengikuti perubahan teknologi yang ada saat ini. Salah satunya adalah training online yang ada di iLearning Plus, untuk mempromosikan training online tersebut diperlukan sebuah media yang tepat. Media tepat tersebut adalah sebuah official site atau website resmi, media yang sudah terhubung dengan internet. Fungsi dari official site iLearning Plus ini adalah untuk mempromosikan sekaligus sebagai wadah untuk iLearning Plus itu sendiri diperkenalkan dalam kancah lokal maupun global. Dengan menggunakan media official website ini, diharapkan akan mencangkup banyak orang dari berbagai segmentasi umur dan wilayah.


Kata Kunci: iLearning Plus, Official Site, Training Online

ABSTRACT

Now is an era where the rotation and exchange of information moves very fast. Technology has changed the way people communicate and changes in various other fields, including how other people in the promotion of a product or service. Therefore, how to promote must follow changes in technology that exists today. One of them is the online training in iLearning Plus, to promote online training is needed an appropriate medium. The right media is an official site or ‘website resmi’, the media are already connected to the internet. The function of the official site iLearning Plus is to promote as well as a container for iLearning Plus itself introduced in the local and global arena. By using this website official media, is expected to be encompasses many people from various age segmentation and region.


Keywords: iLearning Plus, Official Site, Online Training

KATA PENGANTAR


Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam dan tak lupa shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Muhammad SAW., keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir masa. Alhamdulillah, karena rahmat dan hidayat-Nya, sehingga terselesaikan laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI TRAINING ONLINE” . Meskipun banyak hambatan yang dihadapi, namun semua itu adalah sebuah proses pembelajaran yang dijadikan sebagai pengalaman dengan hasil akhir yaitu Skripsi ini terselesaikan dengan baik dan lancar.

Laporan Skripsi ini disusun yang bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Laporan Skripsi ini bersumber informasi berdasarkan observasi selama di Perguruan Tinggi Raharja dan juga dari berbagai literature review yang ada untuk mendukung penulisan dalam laporan Skripsi ini.

Menyadari bahwa tanpa doa, bantuan dan juga dorongan motivasi dari berbagai pihak. Laporan Skripsi ini mungkin tidak akan terselesaikan sebagaimana mestinya. Sehingga pada kesempatan ini, perkenankan untuk mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak diantaranya yaitu:

  1. Kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak H. Tatang Tarsa Wijaya dan Ibu Hj. A. Haryati.
  2. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing pertama yang telah memberikan arahan selama menjalani Skripsi.
  3. Ferry Sudarto, S.Kom, M..Kom selaku pembimbing kedua saya yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi selama menjalani Skripsi.
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  6. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
  7. Teman-teman seperjuangan dari Group NARU (Ayu Wanda Lestari, Imam Prayogi, Lia Suci Wulandari dan Noval Jindan).
  8. Teman-teman dari Group Averroes (Desi Sartika, Devi Rahayu, Fitria Nursetianingsih, Siti Fatimah, Yessi Frecilia dan Yuliana Isma Graha).
  9. Seluruh anggota REC yang telah mendukung dan banyak membantu.
  10. Teman-teman kampus, seperti Ardiana Rahayu Kusumaningrum, Bayu Angga Prakoso, Ira Anggraeni, Evi Hana Yanti, Teti Hartati dan banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kedepannya penulisan laporan Skripsi ini akan menjadi lebih baik lagi.

Sebagai kalimat terakhir, harapannya semoga laporan ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi para pembaca dan juga untuk di masa yang akan datang. Mengucakan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi terhadap laporan Skripsi ini.


Tangerang, ..... 2015
Ray Indra Taufik Wijaya
NIM. 1112469591

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

 

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

Tabel 4. Simbol Class Diagram

 

Tabel 5. Simbol Flowchart

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi SWOT


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tertutup Siklus Proses Data)


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setelah ditemukannya internet, teknologi saat ini telah mencapai kemajuan yang signifikan, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh manusia. Manfaat yang bisa dirasakan di era globalisasi saat ini yaitu perputaran informasi yang sangat cepat telah membantu manusia dalam mendapatkan informasi secara up to date. Tak bisa dipungkiri bahwa teknologi telah merubah pola dan aspek kehidupan manusia di berbagai bidang yang ada, seperti ekonomi, sosial dan politik. Salah satunya adalah perubahan dalam cara penyebaran informasi dan promosi suatu produk atau jasa.

Seperti halnya yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, sebuah kampus unggulan yang ada di Kota Tangerang dengan tagline ‘Get The Better Future by Computer Science’. Di kampus ini sudah diperkenalkan sebuah konsep pembelajaran yang menarik yaitu iLearning Plus, yaitu konsep pengembangan dari iLearning sebelumnya dengan unsur 4B-nya (Belajar, Bermain, Berusaha dan Berdoa).

Dalam iLearning Plus ini terdapat TPi (Ten Pillar IT iLearning), yaitu sepuluh pilar yang saling terintegrasi satu sama lain dalam melancarkan kegiatan yang ada di iLearning Plus. Kesepuluh pilar tersebut yaitu Rinfo (Raharja Info), iDu (iLearning Education), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), iMe (iLearning Media), iDuHelp, Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), iRan (iLearning Raharja Ask & New), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iSur (iLearning Survey), dan iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio).

Sedangkan official site iLearning Plus ini masih masuk ke dalam FIR (Future IT Raharja), yaitu waiting list dari beberapa kandidat sistem yang ada di Perguruan Tinggi Raharja yang akan masuk ke dalam TPi. FIR ini terdiri dari SiS+ (Student iLearning Service Plus), RhjFox (Raharja Forum Of eXchange), Magics Channel, Airzone, iTunes U, iPanda, GO+, Int+, RiDu (Rinfo for Education), ZP (ZPreneur), ZFord (Z-Fundraising Project Research Development), LinkedIn, Zorilia (Zero iLearning Online Gamification), Web Alumni, Gamet (Gamification for Education) dan iCo (iLearningco).

Semua pilar tersebut terintegrasi oleh satu email resmi dari Perguruan Tinggi Raharja yaitu Rinfo sebagai Magics Key-nya, hampir semuanya sudah SSO (Single Sign On) dengan Rinfo. Official Site iLearning Plus ini pun akan menerapkan SSO tidak hanya Rinfo, namun dengan cakupan yang lebih luas seperti SSO dengan Facebook, Twitter dan LinkedIn. Alasannya agar mencakup banyak users untuk register di official site iLearning Plus.

Dalam iLearning Plus ini terdapat beberapa training online yang disediakan. Training online ini sebelumnya dipromosikan hanya lewat mailchimp, yaitu sebuah sistem promosi yang disebarkan melalui email dan jangkauannya pun terbatas. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah official site yang jangkauannya lebih luas.

Official site iLearning Plus ini adalah suatu web resmi dari iLearning Plus yang beralamat di http://ilearning.co dengan memberikan berbagai informasi mengenai Pembelajaran iLearning Plus, salah satunya adalah training online. Dengan adanya official site ini diharapkan memudahkan orang untuk mendapatkan informasi mengenai iLearning Plus secara lengkap dan up to date. Selain itu website resmi ini pun menjadi validasi bahwa iLearning Plus ini ada dan bisa dipertanggungjawabkan.

Official Site iLearning Plus ini menggunakan Content Management System (CMS) Wordpress sebagai platform-nya. Memudahkan untuk mendesain dan merancang dengan bantuan berbagai plugins yang ada.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka laporan skripsi ini mengambil judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE ILEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI TRAINING ONLINE".

Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu:

  1. Bagaimana cara mempromosikan training online iLearning Plus pada official site ilearning plus?

  2. Bagaimana mengimplementasikan official site iLearning Plus dalam mempromosikan iLearning Plus?

  3. Bagaimana menampilkan official site iLearning Plus yang menarik?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap individu memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Oleh karena itu, perlu diberikan batasan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan ini. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman tersebut, maka perlu dibuat batasan masalah dalam penulisan ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Ruang lingkup yang akan di bahas dalam laporan ini yaitu mengenai Analisa official site iLearning Plus sebagai media promosi untuk iLearning Plus, khususnya training online, selanjutnya implementasi Official Site iLearning Plus dalam mempromosikan training online dengan studi kasus di Perguruan Tinggi Raharja, dan terakhir, menampilkan official site iLearning Plus yang menarik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian skripsi tentunya memiliki tujuan, dimana tujuan ini menjelaskan mengenai tujuan yang ingin dicapai. Ada 3 tujuan dari penelitian ini, yaitu:

  1. Mengenalkan dan mempromosikan training online yang ada di iLearning Plus kepada masyarakat.

  2. Memberikan informasi up to date seputar training online yang ada di iLearning Plus melalui official site iLearning Plus.

  3. Menarik banyak visitors untuk mengunjungi official iLearning Plus agar mereka mengetahui lebih banyak tentang iLearning Plus.

Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat yang dihasilkan dari laporan penelitian ini, yaitu:

  1. Sebagai bentuk aplikasi ilmu yang telah didapatkan selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Dengan adanya penelitian mengenai official site iLearning Plus ini akan memberikan kontribusi kepada iLearning Plus itu sendiri.

  3. Memberikan penjelasan bahwa dengan official site iLearning Plus ini akan mengurangi penggunaan kertas (paperless) dalam melakukan sebuah promosi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Observasi ini dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan dengan studi kasus di Perguruan Tinggi Raharja, tepatnya di REC (Raharja Enrichment Center). Beberapa data yang diambil seperti, logo iLearning Plus, FTP, foto, dsb.

  2. Wawancara

    Laporan ini menggunakan metode wawancara, tanya jawab dengan narasumber dari tempat studi kasus REC Perguruan Tinggi Raharja dengan stakeholder bernama Indri Handayani, S.Kom, yaitu salah satu staff dari REC.

  3. Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu menggunakan Metode CSF (Critical Success Factor), alasannya karena metode ini memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek-aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan bisnisnya.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah UML (Unified Modeling Language), dikarenakan dengan metode ini memudahkan untuk memvisualisasikan sistem yang akan dibangun. Untuk perancangan program, digunakan program Flowchart, karena bisa memperlihatkan secara rinci langkah-langkah dari proses program itu sendiri.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Black Box, dikarenakan metode ini memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses external database, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang ada di laporan skripsi ini dikategorikan menjadi beberapa subbab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa teori umum seperti konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, konsep dasar teknologi informasi, konsep dasar perancangan sistem, beserta teori khusus seperti UML (Unified Model Language), website, CSF (Critical Success Factor), Email, MailChimp, iLearning, Media, Promosi, Training, Online, Flowchart, HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), Black Box, Literature Review, dan Requirement Elicitation. Serta literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem dari berbagai sumber dan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

Menurut Taufiq (2013:1)[1], Sistem merupakan sesuatu yang sangat dekat, selalu melekat dan selalu ada di dalam kehidupan kita, baik kita sadari maupun tanpa kita sadari. Kita sendiri (manusia) bisa disebut sistem khususnya sistem manusia, lingkungan tempat kita tinggal bisa disebut sistem lingkungan, Negara tercinta ini bisa disebut sistem kenegaraan, bumi tempat kita tinggal juga disebut sistem bumi, proses belajar mengajar bisa disebut sebagai sistem proses belajar mengajar, kampus bisa disebut sebagai sistem universitas dan masih banyak contoh-contoh sistem lain yang bisa kita cari disekitar kita.

Sistem sendiri menurut sejarahnya berasal dari bahasa yunani yaitu “sistema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “Sistema” tersebut yang pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam definisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian masing-masing, namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.

Menurut Fat dalam Hutahaean (2014:1)[2], Sistem adalah suatu himpunan suatu 'benda' nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung secara keseluruhan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Menurut Bonita J. Campbell dalam Hartono (2013:10)[3], bahwa Sistem adalah

any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal

(Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).

Menurut Theo Lippeveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart dalam Hartono (2013:10)[3], mendefinisikan Sistem sebagai

any collection of component that work together to achieve a common objective

(Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).

Sedangkan Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Hutahaean (2012:8)[2], menyatakan bahwa suatu Sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu.

Sistem menurut Indrajit dalam Hutahaean (2014:1)[2], mengemukakan bahwa Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Sistem menurut Murdick, R.G dalam Hutahaean (2014:2)[2], suatu Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-procedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.

Definisi Sistem menurut Harijono Djojodihardjo dalam Hutahaean (2014:2)[2], suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

Sedangkan, definisi Sistem menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2)[2], sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.

Dengan demikian Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3-5)[2], supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsitem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5. Masukkan Sistem (input)

Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8-11)[1], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:

1.Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem di perusahaan, sistem antara manusia dan Allah, dan lain-lain.

Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar bisa berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sebagai contoh sistem pembuatan kue donat, inputannya berupa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan khusus untuk kue donat sedangkan cara pemrosesannya juga sudah ditentukan sehingga hasil yang diharapkan memang sudah donat.

Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas. Contoh yang bisa diambil adalah sistem kelulusan mahasiswa dalam mengikuti Ujian Akhir Semester dalam suatu mata kuliah, jumlah mahasiswa yang ikut ujian sudah dapat dipastikan, sedangkan proses ujian sudah ditentukan dan standar kelulusan juga sudah ditentukan sedangkan hasil yang lulus ujian masih belum dipastikan karena masih menunggu hasil ujian mahasiswa.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tettutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Gambar 2.1 Sistem Tertutup Siklus Proses Data

Gambar 2.2 Sistem Terbuka Siklus Proses Data

4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di toko tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, sistem akademik terkomputerisasi, transaksi jual beli di Mall dan lain-lain.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit sebagai contoh sistem sederhana adalah sebuah puskesmas di pedesaan yang tidak ada rawat inapnya, yang hanya mempunyai komponen-komponen kepada puskesmas, 1 dokter, 3 staff, dan 2 perawat.

Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. Sebagai contoh sistem rumah sakit, disitu komponen-komponen rumah sakit sangat banyak sekali diantaranya pasien, pegawai, dokter/perawat, apotiker, konsusmsi, ruang inap, poli, dll, Dimana poli saja memiliki banyak banyak subsistem diantaranya poli anak, poli gigi, poli umum, poli gizi, dll. Contoh ini bisa dianggap sebagai sistem kompleks.

6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sebagai contoh manusia merupakan salah satu contoh sistem yang siap menghadapi perubahan cuaca yang ada baik itu dingin ataupun panas.

Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang pailit/bangkrut dengan perubahan regulasi pemerintah.

7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, sebagai contoh sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.

Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru.

Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan adapun sistem yang digunakan untuk jangka panjang adalah sistem perundang-undangan, sistem pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM), dll.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

Menurut Taufiq (2013:13)[1], asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

Komputer digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Edy Irwansyah (2014:2)[4], Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Taufiq (2013;13)[1], Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.

Menurut Gordon B. Davis dalam Irwansyah (2014:8)[4], Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Deni Darmawan (2012:2)[5], pada dasarnya Data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi.

Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

2. Klasifikasi Data

Menurut Taufik (2013:14)[1], data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya:

a. Berdasarkan bentuknya

- Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya: kertas.

- Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat contohnya tulisan yang ada di komputer, di dalam flashdisk, hardisk, dll.

b. Berdasarkan sifatnya

- Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.

- Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiawa sangat bagus.

c. Berdasarkan Sumbernya

- Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.

- Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan yang diperoleh dari luar lingkungan.

d. Berdasarkan Cara Memperolehnya

- Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.

- Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

e. Berdasarkan Cakupannya

- Sensus

- Sampel

f. Berdasarkan Skala Cakupannya

- Nomilan, ordinal, interval dan rasio.

3. Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menuurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2014:9)[2], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Kusrini dalam Taufiq (2013:15)[1], mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2014:9)[2], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Azar Susanto dalam Taufiq (2013:15)[1], Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

4. Kualitas Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Ciri-ciri informasi yang berkualitas Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15-16)[1], adalah sebagai berikut:

1. Akurasi

Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yang 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi.

2. Relevansi

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

3. Ketepatan Waktu

Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

4. Kelengkapan

Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

5. Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014:10-11)[2], siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.3 Siklus Informasi

6. Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[2], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

7. Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11-12)[2], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

1.Biaya perangkat keras

Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi

2. Biaya untuk analisis

Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi

3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan

Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

4. Biaya perubahan

Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

5. Biaya operasi

Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2014:13)[2], sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial I, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Taufiq (2013:17)[1], sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Azar Susanto dalam Taufiq (2013:17-18)[1], mendefinisikan sistem informasi merupakan kumpulan dari dari subsistem apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

Menurut James A O’Brien dalam Taufiq (2013:18)[1], sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam dalam sebuah organisasi.

Menurut Rudi Tantra dalam Taufiq (2013:18)[1], sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon dalam Taufiq (2013:18)[1], Sistem Informasi (information system) dapat didefinisikan secara teknis sebagai perangkat lima komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan (mengambil), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan sebagai kontrol dalam organisasi. Selain mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja untuk menganalisa masalah, memvisualisasikan subyek yang kompleks dan menciptakan produk baru.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14)[2], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

1. Blok masukkan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

a. Teknisi (human ware atau brainware)

b. Perangkat lunak (software)

c. Perangkat keras (hardware)

5. Blok basis data (data base block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (control block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Whitten L. Jeffrey dalam Taufiq (2013:153)[1], analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Berpindah dari definisi klasik analisis sistem ini ke sesuatu sedikit lebih kontemporer, analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langkah-langkah awal pengembangan sistem.

Menurut Yogiyanto dalam Taufiq (2013:153)[1], analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Yakub dalam Taufiq (2013:153)[1], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and solution), business tools, rencana-rencana perusahaan (business plan).

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

2. Tahapan Analisis Sistem

Untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa lainnya. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Menurut Whitten L. Jeffrey dalam Taufiq (2013:160)[1], beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem dijelaskan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.4 Tahapan Analisa Sistem

Berikut ini pengertian dari beberapa tahapan analisa sistem diatas:

1. Definisi Lingkup

Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

2. Analisa Masalah

Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

3. Analisa Kebutuhan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

4. Desain Logic

Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

5. Analisa Keputusan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[5], Perancangan Sistem adalah Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Dapat di simpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahapan dari sebuah proses pendefinisian kebutuhan-kebutuhan dari siklus perkembangan sistem baru atau sistem yang akan dibentuk.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[5], tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Jaringan

1. Definisi Jaringan

Menurut Brian K. Williams dan Stacey C. Sawyer dalam Taufiq (2013:108)[1], Jaringan atau jaringan komunikasi adalah sistem kommputer, telepon, atau peranti komunikasi lain yang terinterkoneksi sehingga mampu saling berkomunikasi lain yang terinterkoneksi sehingga mampu saling berkomunikasi serta bertukar aplikasi dan data.

Menurut Irwansyah (2014:12)[4], Network atau biasa disebut jaringan adalah kumpulan dari berbagai komputer dan alat-alat yang dihubungkan bersama, kadang secara wireless, melalui alat komunikasi dan media transmisi. Saat sebuah komputer terhubung ke jaringan, komputer itu dinyatakan aktif (online).

Jaringan memperbolehkan komputer untuk berbagi data seperti hardware, software dan informasi. Pembagian data dapat menghemat waktu dan uang. Pada banyak jaringan, satu komputer atau lebih bertindak sebagai server. Server ini berfungsi mengendalikan akses pada data dalam jaringan. Komputer lain yang terhubung pada server, dinamakan client atau workstation, mengirim permintaan untuk mengambil data dari server. Perbedaan antara komputer server dan client adalah bahwa server memiliki lebih banyak tenaga, memori penyimpanan dan kemampuan komunikasi yang luas.

Konsep Dasar Internet

1. Sejarah Internet

Menurut Irwansyah (2014:26)[4], Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969 dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung. sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

2. Definisi Internet

Menurut Irwansyah (2014:12-13)[4], Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

1. Sebagai sarana komunikasi

2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

3. Sarana untuk belanja (online shopping)

4. Bank dan investasi

5. Hiburan

6. Berbagi info musik, foto, video

7. Mengakses aplikasi di internet

8. Alat pengajaran online

Orang-orang menggunakan internet untuk bertukar informasi dengan satu sama lain di seluruh dunia. Salah satu sarana untuk melakukan ini adalah e-mail. E-mail memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Ada juga fasilitas instant messaging/chat yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang terhubung. Di dalam chat room kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak pengguna secara bersamaan, seperti diskusi berkelompok.

Kita juga bisa menggunakan internet untuk menelepon dan melakukan video chat sehingga kita bisa bertatap muka dengan orang yang kita panggil. Internet juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi untuk membahas hal-hal yang disukai, saling bertukar gambar/foto dan tempat menaruh video.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Dalam jurnal Sovia (2011:87)[6], Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hiperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.

2. Definisi Domain

Menurut Sovia (2011:87)[6], Domain merupakan nama unik yang dimiliki oleh sebuah institusi sehingga bisa diakses melalui internet, misalnya yahoo.com, google.com, friendster.com, dll. Istilah lain yang sehubungan dengan website adalah homepage. Homepage adalah halaman awal dari domain. Misalnya, membukawebsite www.yahoo.com, halaman pertama yang muncul disebut dengan homepage, jika mengklik menu-menu yang ada dan meloncat ke lokasi lainnya, disebut dengan web page, sedangkan keseluruhan isi/conten domain disebutwebsite. Mendapatkan sebuah domain harus melakukan register pada register-register yang ditentukan.

3. Jenis – Jenis Website

Menurut Sovia (2011:87-88)[6], dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan pada:

1. Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya adalah:

a. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya website berita, seperti, www.republika.co.id, www.google.com.

b. Website statis, merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Misalnya web profil organisasi, seperti, www.yptk.ac.id

2. Ditinjau dari segi bahasa pemrograman, website terbagi atas:

a. Server side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti, PHP, ASP dan sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemograman diatas tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Client side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, html.

3. Berdasarkan tujuannya, website dibagi atas:

a. Personal web, website yang berisi informasi pribadi seseorang.

b. Corporate web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

c. Portal web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.

d. Forum web, sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.

Konsep Dasar CMS (Content Management System)

Menurut Krisianto (2014:2)[7], CMS itu sendiri adalah program untuk membuat dan mengatur content website secara cepat dan mudah. Sedangkan menurut Satoto (2009:179)[8], Content Management System (CMS) adalah sistem yang digunakan untuk mengatur situs web. Biasanya, CMS mengandung dua elemen: Content Management Application (CMA) dan Content Delivery Application (CDA). CMA merupakan elemen yang memudahkan seorang manajer isi (content manager) atau penulis – tanpa harus mengetahui Hypertext Markup Language (HTML) – untuk membuat, mengatur, mengubah dan menghapus isi dari situs web. Elemen CDA digunakan untuk menyusun informasi untuk memperbarui isi situs web.

Konsep Dasar Wodrpress

1. Definisi Wordpress

Menurut Simarmata (2010:39), Wordpress adalah sebuah perangkat lunak blog yang ditulis dalam PHP dan mendukung sistem basis data MySQL. Wordpress adalah penerus resmi dari b2\cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman dari ketua pengembang, Matt Mullenweg.

Menurut Krisianto (2014:1-2)[7], Wordpress adalah salah satu CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan.Wordpress dibagi menjadi dua yaitu wordpress.com dan wordpress.org. Website wordpress.com adalah website resmi Wordpress yang memberikan layanan subdomain gratis untuk membuat blog berbasis Wordpress. Pengguna tinggal menggunakan layanan Wordpress yang tersedia. Namun mempunyai keterbatasan dalam melakukan modifikasi.

Gambar 2.5 Logo Wordpress

Sedangkan wordpress.org adalah website resmi Wordpress yang menyediakan perangkat lunak CMS Wordpress. Versi yang kedua, yaitu wordpress.org inilah yang digunakan pada official website iLearning Plus.

2. Definisi Plugins

Menurut Krisianto (2014:111)[7], Plugin adalah fitur WordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. Plugin berupa file program yang bisa di install di WordPress. Plugin disediakan oleh WordPress maupun dari pihak ke-3.

Tersedia Berbagai macam plugin dengan fungsinya masing-masing. Misalnya: plugin SEO, plugin untuk mencegah spam, plugin jejaring sosial, dan lain sebagainya.

3. Kelebihan Wordpress

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Wordpress, diantaranta adalah sebagai berikut ini:

a. Kemudahan dalam penggunaan fitur-fitur yang disediakan.

b. Memungkinkan untuk membuat website secara cepat.

c. Sederhana dan mudah dipelajari.

d. Tersedia banyak plugins gratis untuk berbagai keperluan website.

e. Tersedia banyak tema/template gratis untuk mempercantik tampilan website.

f. Bisa digunakan untuk membangun berbagai jenis website.

g. Mendukung SEF (Search Engine Friendly) secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Konsep Dasar iLearning

1. Definisi iLearning

Menurut Untung Rahardja (2014:370)[9], iLearning adalah mengintegrasikan sumber daya dalam menjalankan dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggunakan iPad, dimana iPad memiliki aplikasi pendukung pembelajaran dan masih banyak lainnya. Sistem iLearning yang ada sudah cukup baik, namun belum efektif dan beragam karena pelaksanaan ujiannya masih terpaku pada konsep paper based. Dengan menggunakan konsep computer based saat pelaksanaan ujian akan menentukan mutu kualitas dalam proses pembelajaran iLearning.

Menurut Susanto (2013:24-25)[10], Pembelajaran iLearning adalah sistem pembelajaran yang modern, inovatif, dan fleksibel. Sistem pembelajaran yang mengoptimalkan kinerja otak, baik otak kanan maupun otak kiri, ingatan, kecerdasan dan kreativitas bekerja, tidak terikat ruang dan waktu, berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa). Serta menggunakan suatu device teknologi terbaru yaitu iPad.

2. TPI (Ten Pillar IT iLearning)

Menurut Untung Rahardja (2014:104)[11], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh REC (Raharja Enrichment Centre).

Gambar 2.6 TPi (Ten Pillar IT iLearning)

Copyright konten yang ada pada TPi seluruhnya adalah milik Perguruan Tinggi Raharja. Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT iLearning, meliputi: iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp! (iLearning Education Help), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), dan iSur (iLearning Survey).

Definisi Media

Berikut ini adalah beberapa definisi media menurut para ahli dan dari berbagai sumber:

Menurut Heinich dalam Miskowati (2013:63)[12], media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari Bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

Menurut Sadirman dalam Sari (2013:24)[13], Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Menurut Briggs dalam Habidin (2013:2)[14], menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.

Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Definisi Promosi

Menurut Baker dalam Sukotjo (2010:219)[15], Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail.

Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain: (1) Periklanan (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.

Definisi Training

Berikut ini adalah beberapa definisi training atau pelatihan menurut para ahli dan dari berbagai sumber:

Menurut The Manpower Service Commision's Glossary of Training Term dalam Tobari (2015:18)[16], pelatihan didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan atau keahlian melalui pembelajaran untuk meningkatkan kinerja yang efektif dalam aktivitasnya.

Menurut Bernadin dan Russel (2015:19)[17], pelatihan adalah untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci, rutin dan yang dibutuhkan sekarang. Pelatihan tidak diprioritaskan untuk membina kemampuan melaksanakan pekerjaan di masa yang akan datang saja, tetapi juga meningkatkan motivasi kerja.

Menurut Dessler dalam Tobari (2015:19)[17], menjelaskan bahwa:

Training refers to the methods used to give new or present employees the skill they need to perform their job.

Kemudian Dessler menyatakan lebihh lanjut bahwa;

Training is essentially a learning process.

Dapat disimpulkan bahwa pelatihan memberikan karyawan baru atau yang ada keterampilan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kinerja pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses pembelajaran.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu:

1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Definisi Email

Menurut Read (2015:13)[18], menjelaskan bahwa email adalah:

Electronic Mail (e-mail) is a system that enable users to compose, transmit, receive, and manage electronic documents and image across networks. Avariety of electronic mail system allow users to write and send messages via computers and software.

(Mail elektronik adalah sistem yang memungkinkan pengguna untuk menulis, mengirim, menerima, dan mengelola dokumen elektronik dan gambar di seluruh jaringan. Berbagai sistem surat elektronik memungkinkan pengguna untuk menulis dan mengirim pesan melalui komputer dan perangkat lunak.)

Definisi MailChimp

Menurut Yusup (2014:78)[19], MailChimp adalah penyedia layanan email pemasaran dan merupakan suatu aplikasi berbasis web.

Gambar 2.7 MailChimp

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6), UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan yang telah menjadi bahasa standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Chonoles mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada.

Menurut Sulistyorini (2009:23-24)[20], Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Denganmenggunakan UML dapat dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, atau VB. NET.

Konsep Dasar Flowchart

Menurut Goel (2010:153)[21],

A flowchart is a diagrammatic representation of the logic for solving a task. A flowchart is drawn using boxes of different shapes with lines connecting them to show the flow of control. The purpose of drawing a flowchart is to make the logic of the programe clearer in a visual form. There is a famous saying 'A photograph is equivalent to thousand words'. The same can be said of flowchart. The logic of the program is communicated in a much better way using a flowchart. Since flowchart is a diagrammatic respresentation, it forms a common medium of communication.

Konsep Dasar Analisa CSF (Critical Success Factor)

Menurut Sudirman (2013:22)[22], Criteria Success Factor (CSF) adalah teknik yang tidak hanya digunakan untuk mengembangkan strategi Teknologi Informasi/Sistem Informasi, namun bisa diterapkan dalam pengembangan strategi bisnis. CSF mendeskripsikan sejumlah area yang jika dipenuhi criteria keberhasilannya akan menjamin kesuksesan unjuk kerja perusahaan. Dalam analisa CSF, diperlukan pengamatan tentang tujuan-tujuan yang ingin dicapai mulai dari level makro yaitu bisnis/industri sampai ke level pengawasan operasional, yaitu manager. Dari analisa CSF ini bisa dilihat strategi dan solusi yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Konsep Dasar HIPO

Berikut ini adalah beberapa definnisi mengenai HIPO, yaitu:

Menurut Suciati (2014:118)[23], HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap - tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya

Menurut Rochim (2013:37)[24], HIPO (Hierarchy Input Process Output) adalah diagram yang menggambarkan struktur pada sistem dan menggambarkan input dan outputnya.

Konsep Dasar Testing Black Box

Menurut Hendrawansyah (2009:723)[25], Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Pengujian black box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

Konsep Dasar Requirement Elicitation

  1. Requirement
  2. Menurut Guritno (2011:301)[26], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

    1. Unambiguous (tidak ambigu)
    2. Complete (lengkap)
    3. Consistent (konsisten)
    4. Modifiable (dapat diubah)
    5. Traceable (dapat dilacak)
    6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

    Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Functional requirements
      Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
    2. Nonfunctional requirements
      Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
    3. Constraints (psudo requirement)
      Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.
  3. Definisi Elisitasi
  4. Menurut Guritno (2011:302)[26], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[27], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitas adalah rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat sesuai keinginan pihak lain.

  5. Tujuan Elisitasi Kebutuhan
  6. Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[27], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

    1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).
      Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
    2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.
      Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
    3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.
      Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.
  7. Tahap-Tahap Elisitasi
  8. Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[26] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I
      Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II
      Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
      Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III
      Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi
      Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
  9. Masalah dalam Elisitasi
  10. Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[27], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

    1. Masalah ruang lingkup
      Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
    2. Masalah pemahaman
      Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
    3. Masalah perubahan
      Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.
  11. Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[27], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literatur Review

Menurut Guritno (2011:86)[28], Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

2. Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno (2011:87)[28], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. (indentify gaps) penelitian ini.

3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini

4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

3. Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Guritno (2011:22)[28], jenis-jenis penelitian yaitu:

1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

a. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

b. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

c. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

Literature Review

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Choerul Umam pada tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI WEBSITE PROMOSI PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK RAHARJA". Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja yaitu adalah salah satu perguruan tinggi unggulan di Kota Tangerang yang berorientasi didalam bidang Teknologi Informasi. Sebagai lingkup perguruan tinggi dalam menyelenggarakan proses belajar dan mengajar dalam kurun waktu yang cukup lama, maka dengan ini bermaksud untuk memberikan pelayanan informasi yang berkualitas bagi para mahasiswa dengan mengadakan Sistem Informasi Website Promosi Pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja khususnya pada konsentrasi Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan ini dapat membuktikan bahwa Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan pelopor pendidikan di Kota Tangerang mampu membuktikan kemajuan arah pendidikan yang modern dalam bidang Teknologi Informasi. Berbagai sarana informasi yang ditampilkan pada Website Promosi Jurusan Sistem Informasi ini merupakan suatu trobosan yang sangat strategis dalam menerapkan teknologi baru pada kegiatan sistem informasi pada lingkup pendidikan serta dilengkapi forum diskusi yang akan mewadahi dalam proses belajar sehingga dapat leluasa dalam mempelajari ilmu yang akan di dapat. Dengan adanya website ini kebutuhan akan informasi selalu tersedia dan dapat diakses oleh mahasiswa kapan saja dengan mudah dan cepat sehingga pelayanan dan komunikasi terhadap mahasiswa menjadi lebih baik. [29]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Maulana Suryana Falaq pada tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN DESAIN WEB COMPANY PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI CV. YUKA PRODUCTION TANGERANG". Penelitian dilakukan di CV. Yuka Production yaitu adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa video dokumentasi dan fotografi sebagai bahan informasi, yang selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil video, di era globalisasi ini, selain pengembangan di bidang ilmu multimedia, juga dikembangkan jasa burning dalam waktu singkat, semua itu ditopang dengan fasilitas kemajuan teknologi yang sudah ada saat ini. Untuk mempermudah dalam mengakses tentang detail profil CV. Yuka Production dibutuhkan sarana media yang lebih efektif untuk sosialisasi tentang informasi-informasi yang ditujukan kepada masyarakat, sehingga masyarakat berminat menggunakan jasa CV. Yuka Production.[30]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Any Nurdiani pada tahun 2013 yang berjudul "PERANCANGAN WEB PROFILE SEBAGAI MEDIA SARANA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. SURYA MEGA ABADI TANGERANG". Penelitian dilakukan di CV. Surya Mega Abadi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang printing. Saat ini media informasi merupakan sarana penting dalam penyampaian informasi dalam berbagai ruang lingkup penelitian. CV. Surya Mega Abadi dalam mempromosikan produk masih menggunakan brosur, pamplet, spanduk, dll yang dianggap tidak efektif dan efisien karena tidak semua orang mengetahui dengan jelas jasa apa yang diberikan oleh CV. Surya Mega Abadi. Dengan kendala-kendala yang dihadapi saat ini oleh CV. Surya Mega Abadi sangat memerlukan sefisiensi dan efektivitas dalam hal promosi, berdasarkan hal inilah maka dibuatkah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh CV. Surya Mega Abadi yaitu dengan cara membuat web profile sebagai sarana penunjang informasi dan promosi yang dinilai lebih efektif dan efisien.[31]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Nur Indah dan Lies Yulianto pada tahun 2013 yang berjudul "PEMBUATAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PRODUK KELOMPOK PIDRA DESA GAWANG KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN". Meneliti tentang saha kelompok PIDRA desa gawang dalam pembuatan promosi produk masih menggunakan informasi secara bertatap muka serta belum terdapat website. Sehingga kurang menarik maka dari itu usaha kelompok PIDRA desa gawang sangat membutuhkan website sebagai media informasi yang lebih menarik. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan website agar mampu menarik masyarakat. Diharapkan website ini dapat memudahkan untuk mempromosikan usaha kelompok PIDRA desa gawang. Kepada masyarakat serta bisa berguna untuk lebih menambah wawasan dan minat masyarakat untuk mengetahui produk yang dihasilkan dikelompok PIDRA ini.[32]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Gunawan pada tahun 2014 yang berjudul “ANALISA DAN PERANCANGAN MEDIA PENUNJANG PROMOSI PADA CV. SARANA MANDIRI SUKSES”. Penelitian ini dilakuakn di Perusahaan yang bergerak dibidang Pengadaan perlengkapann dan peralatan bandara CV. Sarana Mandiri Sukses yang beralamat di Jl.Bojong renged,Teluknaga, Kab. Tangerang–Banten, menjadi salah satu perusahaan yang memiliki banyak permintaan akan produksi pengadaan perlengkapan dan peralatan bandara mulai dari kendaraan pengangkut barang sampai tangga penumpang pesawat. Dalam bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama tentu merupakan hal yang tidak mudah sehingga dibutuhkan skill dari karyawan tersebut. Penelitian ini dillakukan untuk membuat sebuah perancangan media penunjang promosi pada CV. Sarana Mandiri Sukses agar lebih dikenal lagi. [33]

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Iswahyudi pada tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN WEB DESIGN RESPONSIVE SEBAGAI SARANA PROMOSI TOKO ONLINE EBEN HAEZER NET ROXY". Penelitian dilakukan di Eben Haezer Net mempunyai keinginan merebut segment pasarnya. Perusahaan tersebut selalu mengembangkan sistem informasi yang digunakan sebagai sarana penunjang program promosi yang dilaksanakan. Dengan kesempatan tersebut maka dalam upaya meningkatkat nilai efektifitas penjualan handphone pada toko online Eben Haezer Net dibuatlah desain web company profile.[34]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Yudhi Christian pada tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN MEDIA WEB SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH TANGERANG". Meneliti di SMK Media Informatika Dasana Indah Tangerang yang bertujuan untuk mempermudah siswa, orangtua, guru dan calon siswa untuk mendapatkan informasi mengenai SMK Media Informatika Dasana Indah Tangerang maka dibuatlah sebuah website yang menarik dan interaktif.[35]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Triana Alim Wibowo pada tahun 2011 yang berjudul "ANALISIS PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSIDAN INFORMASI PADA SMA N 1 PRAMBANAN". Meneliti di lembaga pendidikan SMAN 1 Prambanan yang ingin membuat sebuah website dengan dilengkapi beberapa menu dan fitur guna menambah kualitas data dan informasi yang disediakan.[36]

Hasil studi pustaka (Literature Review) ini dijadikan sebagai landasan yang kuat untuk mendukung sekaligus sebagai perbandingan (Compare) dengan penelitian yang dilakukan saat ini dan sebelumnya. Selain itu, studi pustaka ini memberikan berbagai macam informasi mengenai penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Dengan adanya studi pustaka ini, diharapkan penelitian saat ini bisa menjadi lebih baik lagi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah ada.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharaja

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3. Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6. Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tempat Studi Kasus

1. REC (Raharja Enrichment Centre)

REC (Raharja Enrichment Centre) adalah Divisi yang ditugaskan untuk melengkapi pelaksanaan Tri Dharma pada Perguruan Tinggi Raharja yang berkonsentrasi pada penelitian dan pengabdian untuk masyarakat. Pada tanggal 11 Desember 2003 telah berdirinya Raharja Enrichment Centre (REC).

Raharja Enrichment Centre (REC) dari tahun ke tahun mengeluarkan programprogram terbaru untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan dosen maupun antar pribadi raharja.

Gambar 3.3 Raharja Enrichment Centre (REC)

2. Visi REC

Menjadi unit pelaksana strategis pada lingkungan Perguruan Tinggi Raharja yang menjalankan kegiatan secara terencana, terukur, dan terealisasi (3T), untuk memenuhi kebutuhan internal dan stakeholder melalui penekanan pada penelitian dan pengabdian masyarakat Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang teknologi informasi dengan melibatkan partisipasi segenap Pribadi Raharja yang sebanyak-banyaknya.

3. Misi REC

Melalui 4 komando sub unit pelaksana strategis, yaitu PPI (Pusat Penelitian Ilmiah), PPM (Pusat Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat), PPS (Pusat Pelatihan dan Sertifikasi IT) dan PIP (Pusat Inovasi Pengembangan) mencetuskan proyek penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Pribadi Raharja (Tri Dharma Pribadi Raharja).

4. Struktur Organisasi REC

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Raharja Enrichment Centre (REC)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan, sistem yang berjalan saat ini pada iLearning Plus adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Create Campaign

Admin yaitu staff REC membuat sebuah campaign untuk iLearning Plus menggunakan email marketing service provider, yaitu MailChimp. Admin diharuskan untuk login terlebih dahulu menggunakan akun MailChimp-nya.

3. Prosedur Create Template

Admin kemudian membuat template dari campaign yang nantinya bisa digunakan kembali.

4. Prosedur Create List

Setelah membuat template, admin kemudian membuat list berisi para email subscribers, dimana subscribers ini adalah email dari civitas Perguruan Tinggi Raharja yang menggunakan email Rinfo maupun email umum.

5. Prosedur View Campaign

Kemudian Admin mengirim campaign yang akan dilihat oleh para subscribers.

6. Prosedur Create Report

Selain itu, admin pun membuat laporan yang nantinya akan dikirimkan ke pimpinan, yaitu Ketua REC.

7. Prosedur View Report

Terakhir, pimpinan membaca/melihat report yang sebelumnya telah dibuat oleh Admin.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah Use Case Diagram yang menggambarkan rancangan sistem yang berjalan:

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Use Case: Create Campaign

Actor: Admin

Scenario: Untuk membuat campaign, admin diharuskan untuk login terlebih dahulu ke akun mailchimp.

b. Use Case: Create Template

Actor: Admin

Scenario: Setelah login, Admin kemudian membuat template yang nanti bisa digunakan kembali.

c. Use Case: Create List

Actor: Admin

Scenario: Disini admin menambahkan subscribers, yaitu berupa list email.

d. Use Case: Create Report

Actor: Admin

Scenario: Admin membuat laporan hasil campaign melalui MailChimp dalam bentuk file excel.

e. Use Case: View Report

Actor: Admin dan Pimpinan

Scenario: Disini Admin mengirimkan report hasil campaign yang nantinya akan dilihat oleh pimpinan.

d. Use Case: View Campaign

Actor: Admin, Pimpinan dan Subscriber

Scenario: Tahapan terakhir adalah admin maupun subscribers bisa melihat hasil campaign-nya.

Gambar 3.6 Siklus Informasi

Gambar 3.7 Siklus Informasi

Gambar 3.8 Siklus Informasi

Gambar 3.9 Siklus Informasi

2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel(R) Pentium(R) Dual CPU E2140 @ 1.60GHz

b. Monitor Intel(R) 82945G Express Chipset Family

c. Mouse: Optical

d. Keyboard: PS/2

e. RAM: 503MB

Spesifikasi Software

a. Operating System Microsoft Windows XP Professional

c. Browser Google Chrome Version 44.0/2403.155

Hak Akses (Brainware)

a. Petugas yang berwenang

Staff REC

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Beberapa permasalah yang ada dalam laporan ini, yaitu:

  1. Bagaimana cara mempromosikan training online iLearning Plus pada official site ilearning plus?

  2. Bagaimana mengimplementasikan official site iLearning Plus dalam mempromosikan iLearning Plus?

  3. Bagaimana menampilkan official site iLearning Plus yang menarik?

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa terhapap permasalahan yang ada, maka berikut ini beberapa alternatif dalam pemecahan masalahnya:

  1. Promosi yang dilakukan pada iLearning Plus saat ini masih menggunakan MailChimp, yaitu sebuah penyedia layanan email pemasaran dimana cakupannya masih terbatas hanya kepada pemilik email Rinfo maupun email umum. Karena dibatasi hanya dari email, maka stackholder selaku pengguna pun meminta untuk dibuatkan sebuah website resmi atau official site iLearning Plus agar cakupan promosinya tidak hanya sekedar dari email, tapi ingin lebih luas (global) yang sudah tercantum di form wawancara.

  2. Sedangkan untuk implementasinya, official site iLearning Plus ini akan mempromosikan training online yang sudah ada dan yang sedang berjalan saat ini melalui website resminya dan bekerjasama juga dengan ZPreneur.

  3. Terakhir, cara agar tampilan official site iLearning Plus ini yaitu dengan menggunakan CMS (Content Management System) Wordpress dan menambahkan beberapa plugins yang ada di Wordpress agar tampak lebih menarik.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan cara observasi mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

  1. M (Mandotary) : harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

  2. D (Desirabel) : Tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

  3. I (Innesential) : Bagian dari luar sistem

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T: Technical

  2. O: Operational

  3. E : Economic

  4. L: Low

  5. M: Middle

  6. H: High

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan
Sistem Ingin:

1

Menampilkan Menu Login

2

Menampilkan Menu Contact

3

Menampilkan Menu FAQs

4

Menampilkan Menu TPi

5

Menampilkan Widget Alexa

6

Menampilkan Headline Slider

7

Menampilkan Menu About Us

8

Menampilkan Logo iLearning Plus

9

Menampilkan RSS Feed Button

10

Menampilkan Facebook Button

11

Menampilkan Twitter Button

12

Menampilkan Favicon

13

Menampilkan Training Online iLearning Plus

14

Menampilkan Google Translate

15

Menampilkan Sitemap
Non Functional

No.

Sistem Ingin:

1

Menerapkan SEO (Search Engine Optimiziation)

2

User Friendly

3

Tampilan Menarik

4

Berbasis Online

5

Global Rank Alexa < 300.000

6

Melakukan Claim Alexa

7

Memudahkanusers untuk login dengan SSO (Single Sign On)

Penyusun

 

 

(Ray Indra Taufik Wijaya)
NIM : 1112469591

Mengetahui,

Pembimbing IPembimbing II
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
NID : 99001
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NID : 10001

Menyetujui,

StakeholderKepala Jurusan
(Indri Handayani, S.Kom)
NID : 14018
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 078010

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 3.5 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Flowchart System yang diusulkan

Gambar 3. Flowchart Login

Rancangan Program

HIPO (Hierarchy Input Process Output) merupakan alat dokumentasi program yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik dokumentasi program dan penggunaanya mempunyai 4 (empat) sasaran yaitu :

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari suatu sistem.

2.Untuk menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukan menunjukan statement-statement program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

3. Untuk menyediakan penjelasan yang lebih jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.

4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan user.

VTOC (Visual Table Of Content) adalah diagram yang menggambarkan antara hubungan dan fungsi pada sistem berjenjang. Dan berikut ini adalah tampilan hipo sistem iDuHelp! :

Gambar 4. Tampilan HIPO Official Site iLearning Plus

Rancangan Prototype

1. Rancangan Prototype Homepage (Halaman Utama)

2. Rancangan Dashboard

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

a. Processor: Intel(R) Celeron(R) CPU N2840 @ 2.16ghZ

b. Monitor: Intel(R) HD Graphics

c. Mouse: Optical

d. Keyboard: PS/2

e. RAM: 2 GB

Spesifikasi Software

a. Operating System Windows 8.1 Bing

c. Browser Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

a. Petugas yang berwenang

Staff REC

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Promosi yang dilakukan pada iLearning Plus saat ini masih menggunakan MailChimp, yaitu sebuah penyedia layanan email pemasaran dimana cakupannya masih terbatas hanya kepada pemilik email Rinfo maupun email umum. Karena dibatasi hanya dari email, maka stackholder selaku pengguna pun meminta untuk dibuatkan sebuah website resmi atau official site iLearning Plus agar cakupan promosinya tidak hanya sekedar dari email, tapi ingin lebih luas (global) yang sudah tercantum di form wawancara.

Sedangkan untuk implementasinya, official site iLearning Plus ini akan mempromosikan training online yang sudah ada dan yang sedang berjalan saat ini melalui website resminya dan bekerjasama juga dengan ZPreneur.

Terakhir, cara agar tampilan official site iLearning Plus ini yaitu dengan menggunakan CMS (Content Management System) Wordpress dan menambahkan beberapa plugins yang ada di Wordpress agar tampak lebih menarik.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Saran

Ini berisi saran anda

Kesan

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 Hartono, Bambang. 2013. Manajemen Sistem Informasi Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
  5. 5,0 5,1 5,2 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  6. 6,0 6,1 6,2 Sovia, Rini. Jimmy Febio. 2011. Membangun Aplikasi e-Library Menggunakan HTML, PHP Script, Dan MYSQL Database. Jakarta: Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan. Vol. 3, No. 1 Maret 2011. ISSN: 2086 - 4981.
  7. 7,0 7,1 7,2 Krisianto, Andy. 2014. Jago Wordpress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  8. Satoto, Kodrat Iman. 2009. Analisa Keamanan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi. ISSN : 1979-911X
  9. Rahardja, Untung, Muhamad Yusup, Qurotul Aini. 2014. Aplikasi Campus Learning System iOU (ntegrated Online Ujian) Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi. Tangerang: CCIT Journal. Vol. 7 No. 3 - Mei 2014. ISSN: 1978-8282
  10. Rahardja, Susanto. 2013. Penerapan Sistem iREC Guna Mendukung Kegiatan Penelitian Ilmiah Pada Perguruan Tinggi. Tangerang: CCIT Journal. Vol. 7 No. 1 - September 2013. ISSN: 1978 - 8282
  11. Rahardja, Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya. 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol. 8 No. 1 - September 2014. ISSN: 1978-8282.
  12. Miskowati, Mina. 2013. Pembangunan Media Pembelajaran Geografi Untuk Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karangpandan Berbasis Multimedia Interaktif. Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15. Vol. 10 No. 1 - Februari 2013. ISSN: 1979-9330
  13. Sari, Linda Kartika, Dimas Sasongko. 2013. Media Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas II. Surakarta: Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer. Vol. 2 No. 1 - Maret 2013. ISSN: 2302-1136
  14. Hadibin, Mochamad Miswar, Bambang Eka Purnama, Gesang Kristianto. 2013. Pembangunan Media Pembelajaran Teknik Komputer Jaringan Kelas X Semester Ganjil Pada Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Bangsa Pati Berbasis Multimedia Interaktif. Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS). ISSN: 1979-9330
  15. Sukotjo, Hendri dan Sumanto Radix A. 2010. Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, 216-228 ISSN 2087-1090
  16. Tobari. 2015. Membangun Budaya Organisasi Pada Instansi Pemerintahan. Yogyakarta: Deepublish
  17. 17,0 17,1 Tobari. 2015. Membangun Budaya Organisasi Pada Instansi Pemerintahan. Yogyakarta: Deepublish
  18. Read, Judith, Mary Lea Ginn. 2015. “Record Management”.Boston: Cengage Learning.
  19. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  20. Sulistyorini, Prastuti. 2009. Pemodelan Visual dengan Menggunakan Uml dan Rational Rose. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIV, No.1, Januari 2009: ISSN: 0854-9524.
  21. Goel, Anita. 2010. “Computer Fundamentals”. India: Dorling Kindersley.
  22. Sudirman, Dodick Zulaimi, Asep Fajar FIA, Budi S. Susanto, Monika Suharko, Mujoko. 2013. Perancangan Strategis Sistem Informasi PT ABC. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1. ISSN: 2085-4552
  23. Suciningtyas, Andy Prasetyo Utomo, Pratomo Setiaji. 2014. Visualisasi Produk Berpotensi HKI Berbasis Web GIS dI Kabupaten Kudus. Jurnal SIMETRIS, Vol 5 No 2 Nopember 2014ISSN: 2252-4983.
  24. Rochim, Agus Nur, Muhammad Hasbi, Tri Irawati. 2013. Aplikasi Pengelolaan Keuangan Pada PT. Jala Prokreasi Surakarta. Jurnal TIKomSiN. ISSN: 2338-4018.
  25. Hendrawansyah, Rudi, Y. Tyas Catur Pamudi. 2009. Multimedia Pembelajaran Lithosfer Untuk SMA Kelas X. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999.
  26. 26,0 26,1 26,2 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  28. 28,0 28,1 28,2 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  29. Umam, Choerul. 2014. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI WEBSITE PROMOSI PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK RAHARJA. Tangerang: Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  30. Falaq, Maulana Suryana. 2014. PERANCANGAN DESAIN WEB COMPANY PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI CV. YUKA PRODUCTION TANGERANG. Tangerang: Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  31. Nurdiani, Any. 2013. PERANCANGAN WEB PROFILE SEBAGAI MEDIA SARANA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. SURYA MEGA ABADI TANGERANG. Tangerang: Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  32. Indah, Ika Nur, Lies Yulianto. 2013. "PEMBUATAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PRODUK KELOMPOK PIDRA DESA GAWANG KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN".Surakarta: Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 Vol 10 No 1 ISSN: 1979-9330.
  33. Gunawan, Ade. 2014. ANALISA DAN PERANCANGAN MEDIA PENUNJANG PROMOSI PADA CV. SARANA MANDIRI SUKSES. Tangerang: Laporan KKP Perguruan Tinggi Raharja.
  34. Iswahyudi. 2014. PERANCANGAN WEB DESIGN RESPONSIVE SEBAGAI SARANA PROMOSI TOKO ONLINE EBEN HAEZER NET ROXY. Tangerang: Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  35. Christian, Yudhi. 2014. PERANCANGAN MEDIA WEB SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH TANGERANG. Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang
  36. Wibowo, Triana Alim. 2011. ANALISIS PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMA N 1 PRAMBANAN. Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer AMIKOM Yogyakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar Skripsi
A.2.Surat Penugasan Kerja
A.3.[ Form Validasi Skripsi]
A.4.KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
A.5.Daftar Nilai
A.6.Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I)
A.7.Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing II)
A.8.[ Form Seminar Proposal Skripsi]
A.9.[ Form Final Presentasi Skripsi]
A.10.Form Pendaftaran Sidang Skripsi
A.11.[ Form Validasi Sidang Akademik]
A.12.Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.13.Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi
A.14.Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.15.[ Kwitansi Pembayaran Poster Session Skripsi]
A.16. Kwitansi Pembayaran Wisuda
A.17.Sertifikat Prospek (Piagam Pengukuhan)
A.18.Sertifikat TOEFL
A.19.Sertifikat IT Internasional
A.20.Sertifikat IT Nasional
A.21.Sertifikat Tridharma
A.22.[ Sertifikat Partisipasi Raharja Career 2015]
A.23.Sertifikat Juara II Sayembara DID 2014 (Timebox)
A.24.CV (Curriculum Vitae)

Lampiran B:

B.1.Form Observasi
B.2.Form Wawancara
B.3.Surat Keterangan Implementasi Program
B.4.Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

Lampiran C:

C.1.Journal dan MMSP
C.2.Partisipasi #5: Rinfo Connect
C.3.Progress Project #1
C.4.Progress Project #2
C.5.Progress Project #3
C.6.Special Contribution

Contributors

Admin, Ray Indra