Analisa Penerapan Sistem Role Online Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket Pada Perguruan Tinggi Raharja

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi merupakan fenomena dimana suatu kebutuhan informasi harus terpenuhi baik secara langsung maupun tidak langsung agar dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat. Saat ini segala aspek kehidupan juga telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat modern, kemudian secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, Teknologi Informasi yang merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Salah satu contoh paling sederhana dalam hal ini adalah bila pada masyarakat yang masih tradisional dahulu dalam pencapaian informasi dari jarak jauh memerlukan waktu yang begitu lama, karena saat itu masih menggunakan cara pengiriman pesan yang masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian berkembang menjadi faksimile kemudian telepon dan sekarang pada tingkat yang lebih modern telah muncul telepon genggam dalam beragam jenis dan fitur-fitur canggih yang mendominasinya serta muncul pula sebuah alat elektronik yaitu komputer yang dapat menginput lalu memproses serta memberikan output berupa data.

Gambar siklus informasi.jpg

Gambar 1.1 Siklus Perubahan Teknologi Informasi

Teknologi informasi juga mampu melakukan efisiensi di berbagai bidang, antara lain penghematan dalam penggunaan kertas (paperless), sehingga perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan. Kehidupan ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Kehidupan yang sudah dipengaruhi oleh kebutuhan secara elektronik akan dapat memudahkan kita dalam memperoleh informasi. Salah satunya adalah dengan adanya aplikasi yang tersedia didalam komputer, salah satu contohnya adalah web browser yang merupakan sebuah aplikasi terhubung dengan internet dimana user akan mendapatkan informasi juga akan dapat mengakses informasi secara cepat dan mudah diperoleh tanpa mengenal jarak dan waktu, kapan saja dan dimana saja kita akan mampu memperoleh informasi yang kita butuhkan melalui bantuan teknologi yang terhubung dengan jaringan internet. Kebutuhan informasi dalam mengirimkan sebuah pesan berupa informasi yang akurat serta terarah sangat diharapkan dalam perkembangan teknologi saat ini.

Gambar perguruan tinggi raharja.jpg

Gambar 1.2 Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu organisasi yang bergerak dibidang pendidikan Teknologi Informasi (TI) dan mempunyai 4 (empat) pilar IT E-learning yang telah dihasilkan dari hasil penelitian, yaitu terdiri dari SIS (Student Information Services), RME (Raharja Multimedia Edutainment), INTEGRAM (Integrated Raharja Marketing), dan GO (Green Orchestra). Keempat pilar tersebut adalah instrumen Perguruan Tinggi Raharja sebagai kampus unggulan yang sesuai dengan visinya yaitu menuju Perguruan Tinggi unggulan yang selalu berinovasi dan memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi. Selain itu Perguruan Tinggi Raharja telah menciptakan dan menerapkan teknologi baru yaitu iLearning dalam proses kegiatan yang ada dikampus dan pembelajaran bagi seluruh Pribadi Raharja.

Dengan teknologi iLearning tersebut, proses pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja dapat dilaksanakan dengan menggunakan iPad, smart phone, mobile computing, dan gadget lainnya yang mendukung cara kerja mobile communication edutaiment. Pembelajaran iLearning mempunyai beberapa metode pembelajaran, yaitu :

1. Metode pembelajaran yang sudah modern dan maju.

2. Metode belajar yang interaktif.

3. Metode pembelajaran yang memudahkan kita mengerjakan tugas-tugas kuliah.

4. Metode pembelajaran yang seru dan tidak membosankan karena disamping belajar kita juga dapat bermain.

Berdasarkan tulisan sebelumnya yang di kemukakan oleh Untung Rahardja, M.T.I (2011) iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam dunia pendidikan yang berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, Dan Berdoa) dan dapat di implementasikan sebagai arsitektur 4B iLearning, seperti pada gambar satu berikut ini.

Gambar arsitektur.jpg

Gambar 1.3 Arsitektur iLearning

Tampak pada arsitektur diatas, sistem iLearning yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu bangunan iLearning yang dapat memperkokoh sitem pembelajaran yang sedang berjalan dan target demi mencapai suatu tujuan. Sehingga iLearning tersebut dapat dijadikan inovasi baru dalam dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan, sebagai suatu sistem pembelajaran baru, dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan Informasi Teknologi. Seiring dengan kemajuan Perguruan Tinggi Raharja yang cukup pesat mengakibatkan semakin banyak pula minat masyarakat untuk bergabung menjadi Pribadi Raharja.

Kini untuk mengakses informasi dapat diperoleh tanpa mengenal jarak dan waktu, kapan saja dan dimana saja kita akan mampu memperoleh informasi yang kita butuhkan melalui bantuan teknologi. Ini merupakan salah satu pemecahan masalah atas kebutuhan informasi yang selama ini terbatas dengan jarak dan waktu. Dengan hadirnya teknologi tersebut para pengguna dan penyedia informasi dapat berinteraksi dengan baik, sehingga suatu organisasi juga dapat berkembang dengan cepat. Saat ini proses pelayanan kampus yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum optimal, artinya sistem pelayanan yang berjalan masih dikatakan belum kendalikan dengan baik, sehingga mahasiswa Pribadi Raharja harus meluangkan waktu dan mencari-cari orang yang bersangkutan untuk bertanya perihal informasi yang di harapkan. Dan belum tentu pelayanan yang diberikan memuaskan, terkadang ada yang tidak tertangani dengan baik bahkan memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Hal ini tentu akan berdampak buruk, jika suatu pelayanan tidak dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada mahasiswa Pribadi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan yang berada di Kota Tangerang, berusaha menjawab segala permasalahan yang ada. Dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi, Perguruan Tinggi Raharja mencoba untuk membuat terobosan dengan membuat sistem pelayanan ticketing online. Sistem penggunaan tiket dalam proses pelayanan merupakan suatu peranan penting dalam dunia informasi, khususnya untuk mempermudah mahasiswa Pribadi Raharja dalam memperoleh informasi seputar akademik.

Dengan adanya sistem ini diharapkan bagi Pribadi Raharja tidak lagi kesulitan dalam mengakses informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan kampus dan akademik. Dan diharapkan juga dengan adanya sistem ini, proses pelayanan dapat berjalan optimal dan tentunya meningkatkan kualitas pelayanan kampus. Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “Analisa Penerapan Sistem Role Online Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Adanya rumusan masalah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan jalannya penelitian. Suatu masalah perlu diteliti untuk menguraikan masalah – masalah yang ada, untuk menggambarkan atau mendeskripsikan masalah tersebut, dan untuk menemukan solusi atas masalah tersebut. Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan [Riyanto, 2001].

Mengingat pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah, merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui sebuah penelitian. Permasalahan itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan, atau bisa juga antara target dengan ketercapaiannya.

Dalam penelitian tentang sistem Role Online Ticketing Raharja (ROOSTER) berarti terkait pada proses pelayanan sistem informasi. Seperti yang telah dijabarkan pada latar belakang bahwa Pelayanan sistem informasi sebelumnya sulit untuk dicapai secara tepat dan cepat, salah satu contoh pelayanan informasi mengenai konsultasi email (raharja.co) atau (raharja.info). Saat ini mahasiswa Pribadi Raharja serta para dosen diwajibkan untuk mempunyai akun email (raharja.co) atau (raharja.info). Aktivitas perkuliahan yang dilakukan mulai dari pengiriman tugas kepada dosen harus menggunakan email tersebut. Namun masih banyak mahasiswa yang belum mengerti untuk dapat mempunyai akun email tersebut, dan masih banyak mahasiswa yang masih belum paham cara penggunaan email tersebut. Sehingga mahasiswa tersebut harus menemukan pihak yang terkait untuk mendapatkan sebuah jawaban informasi perihal email ini. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan, karena jika tidak terpecahkan maka akan mengakibatkan proses pelayanan terlihat belum terkendalikan dengan baik, juga banyak faktor yang merugikan seperti waktu yang terbuang dan prosedur pelayanan yang tidak terstuktur. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Dan akan dinilai juga dari kerugian yang akan muncul apabila masalah ini tidak terpecahkan, atau keuntungan yang akan didapatkan jika masalah ini terpecahkan. Observasi lapangan melalui studi survey menggunakan iSur (iLearning Survey) akan dilakukan demi mengukuhkan akar permasalahan dari sistem pelayanan informasi ini. Serta pembuktian melalui literature review bahwa belum ada solusi atau jawaban yang tepat atau pemecahan masalah yang memuaskan atas penelitian yang akan dilakukan ini.

Berdasarkan uraian diatas maka di dapatkan rumusan masalah yang terjadi didalam penggunaan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER),diantaranya:

Apakah sistem pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja sudah berjalan dengan maksimal ?

Pada dasarnya Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki cara dalam sebuah pelayanan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa Pribadi Raharja dalam memperoleh informasi kegiatan seputar kampus dan infrastruktur yang ada. Namun, cara yang diterapkan masih belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan pelayanan yang masih manual serta sulitnya para Pribadi Raharja menemui sumber informasinya dan tidak menyeluruh (tidak update) sehingga menyebabkan kesulitan dalam proses penyampaian informasi. Selain itu, informasi yang didapatkan terkadang telat disampaikan, sehingga mahasiswa Pribadi Raharja yang mengetahui informasi tentang kegiatan kampus yang up to date hanya sebagian saja.

Apakah penerapan sistem ticketing online membantu kelancaran pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja?

Pada saat mahasiswa tidak dapat menemukan pihak yang terkait perihal konsultasi email, maka mahasiswa tersebut sulit untuk mendapatkan sebuah jawaban informasi perihal email, dan harus mencari pihak yang terkait di lain waktu. Serta dalam melakukan konsultasi email ini hanya dapat dipertanyakan secara langsung (face to face) tentunya dilingkungan kampus, disini terlihat proses pelayanan informasi memakan waktu banyak. Sehingga membutuhkan sebuah sistem agar dapat membantu kelancaran pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung di dalam penelitian tersebut baik maksud utama maupun tambahan harus dikemukakan dengan jelas. Tujuan penelitian merupakan satuan yang selaras dari perumusan masalah dan manfaat penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.

Tujuan penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.

Tujuan dari sistem pelayanan ROOSTER ini yaitu memudahkan dalam mendapatkan informasi seputar akademik perkuliahan, dan memaksimalkan pelayanan kampus dengan adanya pelayanan secara online.

Tujuan Individual dari penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kinerja penulis agar mampu bereksperimen dalam melakukan pola fikir yang lebih baik lagi dan dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam sistem pelayanan Perguruan Tinggi.

Tujuan Fungsional dari penelitian ini, yaitu agar hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh Perguruan Tinggi sebagai referensi dasar untuk mengambil suatu langkah kebijaksanaan dalam suatu informasi dan keputusan.

Tujuan Operasional dari penelitian ini, yaitu Mempermudah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dalam memperoleh informasi, dan mengoptimalkan sistem pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja agar lebih efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai manfaat teoritis. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan laporan KKP ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

1. Menghasilkan penerapan sistem ticketing online ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang dapat diakses dengan mudah.

2. Dapat mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan sistem ticketing online pada Perguruan Tinggi Raharja.

3. Membantu untuk meningkatkan pemberian pelayanan yang maksimal dalam sisi pelayanan informasi akademik pada Perguruan Tinggi Raharja.

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan KKP ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan KKP ini yaitu hanya pada lingkup seputar kegiatan aktifitas akademik perkuliahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Pada laporan KKP ini hanya membahas tentang pelayanan ticketing online melalui ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja).

Pelayanan ticketing online hanya dapat digunakan bagi Pribadi Raharja yang mempunyai akun email Raharja.co ,dan belum dapat digunakan oleh pengguna umum yang belum memiliki akun email Raharja.co. Pembuatan tiket saat ini hanya bisa dilakukan dari operator iDuHelp!. hal ini dilakukan agar kegiatan pelayanan berjalan sesuai dengan optimal dan lebih terstruktur. Dalam sebuah pelayanan diberikan batas waktu pelayanan, agar pelayanan dapat berjalan dengan baik. Setiap permintaan layanan hanya dilakukan selama 2×24 jam, dan dalam waktu tersebut operator harus memberikan kabar perkembangan dari permintaan pelayanan customer sudah sampai mana pelayanan ditangani oleh operator. Setiap layanan informasi yang dibutuhkan akan dibuat sebuah tiket baru untuk dapat menerima informasi seputar akademik perkuliahan, sehingga setiap pelayanan terdapat history sebagai arsip pelayanan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan penelitian sebagai berikut:

Metode Observasi

adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem pelayanan informasi kampus yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

Metode Survei

yaitu metode ini dilakukan melalui proses survey disebuah sistem yang telah disediakan iSur (iLearning Survey), dimana metode ini dilakukan secara online oleh responden yang diberikan pertanyaan-pertanyaan atas apa saja yang dia rasakan selama menggunakan sistem ROOSTER. Survey ini dilakukan agar memudahkan kegiatan pengambilan keputusan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat serta data yang tersimpan tidak akan hilang. Didalam metode ini terdapat beberapa pertanyaan yang merupakan penilaian terhadap sistem ROOSTER, dan terdapat pula kritik dan saran agar dapat membangun sistem lebih baik.

Metode Studi Pustaka

adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya.Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT journal dan laporan skripsi dari kampus lain.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul “Analisa Penerapan Sistem Role Online Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket Pada Perguruan Tinggi Raharja”, yang dilakukan di STMIK Raharja pada Ruangan Raharja Enrichment Centre(REC) Tangerang.

Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang , perumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian , dan sistematika penulisan .

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi , konfigurasi sistem , Masalah yang dihadapi dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Mustakini (2009:34), bahwa Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
  2. Menurut Yakub (2012:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.
  3. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
  4. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai definisi sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54), suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Dibawah ini gambar karakteristik yang menjelaskan beberapa bagian dari dalam karakteristik sistem yang ada, yaitu sebagai berikut :

Gambar karakteristik sistem citra.JPG

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a.Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.

b.Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

a.Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

b.Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a.Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.

b.Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

4. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka

a.Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

b.Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono, 2010:11).
  2. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).
  3. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.
  4. Menurut Kadir (2009:3), bahwa “data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data ( Data Processing Cycle ) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input -> Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).
  2. Tahapan Process -> Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
  3. Tahapan output -> Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5), data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

1.Teks

Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

2.Data yang terformat

Data yang terhormat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3.Citra (Image)

Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

4.Audio

Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5.Video

Video merupakan data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

3. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

a. Data Internal

Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

b. Data Personal

Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

c. Data Eksternal

Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

4. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

a)Elemen Data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field dan kolom.

b)Record

Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

c)File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

5. Definisi Informasi

Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses. (Sutarman, 2009 : 14).
  2. Menurut Nova (2009:4), bahwa informasi dapat di produksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk, pada dasarnya informasi merupakan suatu yang diproduksi dan didistribusikan, baik oleh sebuah lembaga pendidikan, radio, televisi, penerbit buku, koran dan majalah. Ketidak akuratan informasi akan menyebabkan prusahaan yangbergerak dibidang informasi dapat kehilangan reputasi dan kredibilitasnya.
  3. Menurut Prasojo dan Riyanto (2011:3), bahwa pengertian informasi sering disamakan dengan pengertian data. “Data adalah sesuatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan”. Beberapa contoh data adalah data nama mahasiswa, jumlah kursi, jumlah siswa, dan lain-lain. Data mahasiswa relatif belum berarti, jika digunakan untuk mengambil keputusan tertentu. Data nama mahasiswa ditambah data IPK mahasiswa,dan persentase nilai “D” dapat digunakan untuk menentukan bahwa mahasiswa tersebut dapat mengambil bebas teori atau tidak. Data bebas teori dan nilai skripsi dapat digunakan untuk mengambil keputusan bahwa mahasiswa tersebut berhak lulus atau tidak. Gabungan dari data nama mahasiswa, IPK, persentasi nilai “D”, nilai skripsi merupakan sebuah informasi.
  4. Menurut Laudon & Laudon dalam Kadir (2009:3), bahwa “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia”.
  5. Menurut Kadir (2009:4), bahwa “definisi informasi sebagai berikut:

a.Informasi bermuara pada data.

b.Memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi yang menggunakannya.

c.Dapat digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

6. Tipe Informasi

Menurut Mustakini (2009:68), Sistem Informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu:

a)Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information) Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan.

b)Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information) Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.

c)Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information) Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

7. Karakteristik informasi

Untuk mendukung suatu keputusan dibutuhkan informasi yang berguna, dibutuhkan pula informasi dengan karakteristik yang berbeda berdasarkan tingkatan manajemen. Berikut karakteristik informasi, (Mustakini, 2009:71) yaitu:

1.Kepadatan informasi

Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.

2.Luas informasi

Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, membutuhkan informasi dengan karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.

3.Frekuensi informasi

Untuk manjemen tingkat bawah, frekuensi informasi yang diterima adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-rulang dari waktu-kewaktu. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, frekuensinya adalah tidak rutin atau ad_hoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

4.Schedule informasi

Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang diterimanya mempunyai jadwal atau schedule yang jelas dan periodik, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, schedule informasinya adalah tidak terschedule, karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur.

5.Waktu informasi

Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah didalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, waktu informasinya lebih kemasa depan berupa informasi prediksi, karena digunakan oleh manajemen atas untuk pengambilan keputusan stratejik yang menyangkut nilai masa depan.

6.Akses informasi

Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya jelas dan berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat tidak secara on-line, tetapi dapat secara -off-line. Sebaliknya, untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, periode informasi yang dibutuhkannya tidak jelas, sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses on-line untuk mengambil informasi kapanpun mereka membutuhkannya.

7.Sumber informasi

Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian operasi internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Akan tetapi, manajer-manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

8. Kualitas informasi

Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, Jogiyanto ( 2008 :37 ) sebagai berikut :

  1. Tepat kepada orangnya atau relevan ( Relevancy ) : Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.
  2. Tepat Waktu ( Time Lines ) : Berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
  3. Tepat nilainya atau akurat ( Accurate ) : Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berari informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerimaan kemungkinan banyak terjadi.

9. Nilai informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247).

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16), bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.
  2. Menurut Agus mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
  3. Menurut Alter dalam Kadir (2009:7), bahwa “sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20), bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Menurut Mustakini (2009:42), bahwa sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu:

(1) Komponen input atau komponen masukan,

(2) Komponen model,

(3) Komponen output atau komponen keluaran

(4) Komponen teknologi,

(5) Komponen basis data,

(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.

Keenam komponen ini harus ada dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar komponen sistem citra.JPG

Gambar 2.2 Komponen Sistem

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:36), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaiya. Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

a.Kegunaan

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b.Ekonomi

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c.Keandalan

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d.Pelayanan Langganan

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.

e.Kesederhanaan

Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f.Fleksibilitas

Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

3. Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Jarot (2009:1), “Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.

Menurut Ananda (2009:1), “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

2. Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

5. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2008:5), Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

  1. Use Case Diagram : Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
  2. Class Diagram : Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
  3. Sequence Diagram : Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram : Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Diagram : Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Aplikasi Web

1. Definisi Web

Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Menurut Simarmata, (2010:51), “Web dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-Jenis Website

Menurut Hidayat (2010:3), Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Adapun jenis-jenis web:

a. Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style:

  1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL.
  2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

b. Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal website, website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Goverment website, website yang dimiliki oleh instansi pemerimtah, pendidikan, yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

c. Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi atas:

  1. Server Side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
  2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

1. Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Sibero, (2011:384), Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

Menurut Sigit (2010:1), “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Menurut Wahana Komputer (2010:2), ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS3 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:

Gambar dreamweaver.JPG

Keterangan Gambar 2.3 :

1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti imag, table dan layer ke dalam dokumen.

3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

4. Panel Groups adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.

7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Maimunah (2009:307), “Database adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence.


Bahasa Yang Digunakan Dalam Membangun Sebuah Web

1. Definisi HTML

Menurut Sibero (2012:19), “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

2. Definisi PHP

Menurut Sibero (2012:49), “PHP adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

Menurut Anhar (2010:3), “PHP singakatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

3. Sejarah PHP

Menurut Sibero (2012:49), pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada terakhir pada saat ini. Aplikasi bahasa PHP dapat dipergunakan untuk:

a) PHP digunakan sebagai landasan operasi pada pemrogaman jaringan berbasis web.

b) PHP digunakan juga untuk pemrogaman database.

c) PHP digunakan untuk membuat aplikasi web.

Definisi Yang Berhubungan

1. iPad

iPad ini adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc (AI). iPad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan iPod Touch dan iPhone, hanya saja ukurannya lebih besar dibandingkan kedua produk tersebut dan memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti yang ada pada sistem operasi Mac OS X.

2. Safari

Merupakan penjelajah web yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai situs internet, seperti Google, Yahoo, Myspace, Flickr, Apple atau situs jejaring sosial seperti Friendster, Twitter, Facebook dan Plurk.

Gambar safari.JPG

3. Pengertian Web Browser atau Internet Browser

Pengertian Web Browser atau Internet Browser adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk melintasi, mengambil, dan menyajikan sumber informasi di World Wide Web.Pengertian lain mengenai Web Browser atau Internet Browser adalah jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional diseluruh dunia.

Web Browser atau Internet Browser juga merupakan sebuah aplikasi terhubung dengan internet dimana user akan mendapatkan informasi juga akan dapat mengakses informasi secara cepat dan mudah diperoleh tanpa mengenal jarak dan waktu, kapan saja dan dimana saja kita akan mampu memperoleh informasi yang kita butuhkan melalui bantuan teknologi yang terhubung dengan jaringan internet Internet juga merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio atu animasi dan lain-lain dalam media elektronik.

4. Pengertian Analisa

Analisa adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan analisa yaitu :

1. Tentukan objek penelitian.

2. Batasi ruang lingkup yang akan dianalisa.

3. Lakukan identifikasi masalah.

4. Pahami kerja sistem yang meliputi input, proses dan output.

5. Analisa kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware software, dan brainware.

5. Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu:

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga 'online' lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
  4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

6. Definisi E-Ticket

E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan layanan informasi tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer.

Dapat diartikan bahwa E-ticket merupakan sebuah pelayanan informasi yang dapat memudahkan sistem pelayanan menjadi terarah, sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, customer akan diberikan nomor tiket yang akan secara otomatis terkirimkan melalui email. Dalam hal ini E-ticketing dapat menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas pelayanan dalam memperoleh informasi.

Literature Review

2.3.1 Definisi Literature Review

Fokus utama suau tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

2.3.2. Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk, 2010:87), yaitu:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang ( reinventing the wheel ) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

Terdapat beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek yang disusun, antara lain:


1. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Apriani

Penelitian yang dilakukan oleh Nina Apriani yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Green Orchestra (GO) Dengan Konsep Business Intelligence Pada Perguruan Tinggi Raharja” tentang sistem pelayanan keuangan mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja. Pengembangan lebih lanjut dengan konsep bussiness inteligence dapat menjadikan sistem menjadi lebih smart dan mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri dibandingkan dengan sistem yang lainnya dengan menampilkan informasi yang berorientasi objek.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Kurniasari

Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Kurniasari yang berjudul “Notulen Online Pada Perguruan Tinggi Raharja’. Penelitian ini tentang pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi. Sehingga pengolahan datanya dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan maksimal.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Istiqomah

Penelitian yang dilakukan oleh Putri Istiqomah yang berjudul “Perancangan Website Komunitas Alumni Jurusan Manajemen Informatika Jenjang Diploma”. Penelitian ini tentang sistem informasi yang berupa website komunitas alumni khususnya jurusan manajemen informatika pada jenjang diploma.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Atmojo

Penelitian yang dilakukan oleh Tri atmojo dengan judul “Membangun Design Website E-Learning menggunakan Moodle Pada STMIK Raharja”. Penelitian ini dilakukan untuk mempermudah mencari sumber pembelajaran untuk proses belajar-mengajar. Dengan sistem belajar-mengajar yang berbasis website dan online yang hampir tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Masito

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Masito berjudul “Analisa Sistem Informasi Indeks Prestasi Dosen Pada Perguruan Tinggi Raharja” tentang sistem pengolahan indeks prestasi dosen pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem ini akan memudahkan dalam pengolahan data dosen untuk mengetahui indeks prestasi dosen pada Perguruan Tinggi Raharja. Tidak membutuhkan waktu yang lama dan efisien.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Muhbadari

Penelitian yang dilakukan oleh Muhbadari berjudul “Analisa Sistem Informasi Pelayanan Jasa Pada PT. Saka Baja Mulia” tentang pelayanan jasa kepada masyarakat atau instansi yang membutuhkan. Sistem ini akan mengolah data dengan cepat dan akurat sehingga pembuatan laporan dapat maksimal.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Risma Aprilyani

Penelitian yang dilakukan oleh Risma Aprilyani berjudul "Indeks Kepuasan Konsumen Dalam Melakukan Transaksi Melalui Pelayanan Online Shop" Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indeks kepuasan konsumen dalam pelayanan online.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Tania Karim

Penelitian yang dilakukan oleh Tania Karim berjudul “Analisa Bimbingan Online Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan tentang pelayanan informasi yang bermutu bagi mahasiswanya yaitu dengan adanya sistem bimbingan online pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem ini untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan bimbingan pada Perguruan Tinggi Raharja, menciptakan sistem baru yang dapat meningkatkan mutu pada Perguruan Tinggi Raharja, dan dapat mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan mahasiswa terkait dengan bimbingan online pada Perguruan Tinggi Raharja.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Selviawati

Penelitian yang dilakukan oleh Selviawati berjudul “Perancangan Sistem Informasi Keuangan Registrasi Mahasiswa pada STMIK Raharja”. Sistem ini diusulkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL. Tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan ini penelitian akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak terkait.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia

Penelitian yang dilakukan oleh Amalia yang berjudul "Aplikasi E-Govermen Berbasis Web Model Goverment-To-Citizen (G2C) Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah”. Yaitu sebagai media publikasi dan intraksi yang mudah diakses dan untuk mendekatkan hubungan Dinperindag dengan masyarakat, khususnya masyarakat niaga.

BAB III

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang, khususnya dalam bidang pendidikan komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 ( tiga ) program studi SI jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-S1-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

a. Presiden Direktur

Wewenang :

1. Menyelengarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengembang administrasi.

4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kadapa masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

b. Pembantu Direktur I (Bidang Akademik)

Wewenang :

1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Mengadakan afiliasi.

5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

c. Pembantu Direktur III (Bidang Administrasi Umum)

Wewenang :

1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

d. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengambangkan penalaran.

3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

e. Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar-mengajar.

2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

5. Mengusulkan pada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

6. Memberikan sanksi kepada steff binaanya yang melanggar tata tertib karyawan.

7. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab atas penyusuna JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

f. Kepala Jurusan

Wewenang :

1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor binaannya.

4. Memberikan kebijakan administratif seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan penbukaan smester pendek.

5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan / konsentrasi baru dalam jurusannya.

6. Member sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa, dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

g. Asisten Direktur Finansial

Wewenang :

1. Mengusulakn kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pamakaian dana.

2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

3.1.4.1 Visi dan Misi

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas. Dalam rangka memcapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan saran dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi tersebut diatas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan system pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2000 (sistem manajemen Mutu Raharja).

3.1.4.2 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Lokasi Kampus

Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117

Struktur Organisasi

Gambar struktur organisasi.jpg

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar struktur organisasi akademik.jpg

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Masalah Yang Dihadapi

3.2.1 Permasalahan

Adapun permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Staff yang kurang pada sistem yang berjalan, sehingga belum mampu memberikan jawaban yang akurat kepada customer (Mahasiswa).
  2. Laporan dalam jumlah penanganan tiket masih dihitung secara manual yaitu dengan dihitung satu persatu pada halaman close tiket.
  3. Menu login yang berbeda pada halaman home, hal ini membuat tidak nyaman bagi user dan tidak efektif.

3.2.2 Solusi

Dari permasalahan dihadapi, maka penulis memberikan beberapa solusi sebagai berikut :

  1. Penambahan jumlah Staff pada sistem yang berjalan dengan cara melakukan presentasi kepada beberapa pihak yang berkaitan yang sekiranya dapat menangani tiket.
  2. Pembuatan laporan perhitungan ticket for staff, jadi dengan adanya perhitungan ini maka staff dapat melihat secara otomatis berapa banyak staff telah menangani tiket dan hal ini juga dapat mempermudah admin dalam membuat laporan setiap bulan.
  3. Menyatukan menu login pada halaman home sistem sehingga user dapat lebih mudah dalam melakukan login.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dibatasi permasalahan mengenai sistem ticketing online pada Perguruan Tinggi Raharja diantaranya:

  1. Mempermudah melakukan pelayanan dengan sistematis sesuai dengan sistem yang berjalan saat ini guna meningkatkan kualitas pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja yang diberikan kepada seluruh civitas akademika di Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Melakukan analisa terhadap sistem ticketing online yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pelayanan dukungan yang tidak ditangani dengan baik.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisa sudah adanya sistem pelayanan dukungan ticketing online ini maka penulis akan mengembangkan kembali sistem penerapan ticketing online , karena pada saat ini sistem ticketing online masih kurang sempurna.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian Analisa Penerapan Sistem Role Online Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket Pada Perguruan Tinggi, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihan dari Ticketing Online ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja), diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pelayanan dukungan yang modern ,memiliki keefektifan dan kemampuan yang mendukung pelayanan dengan berbagai feature yang mendukung pelayanan.
  2. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu hanya dapat mendeteksi banyaknya pembuatan tiket dalam setiap customer, serta perbaikan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi keluhan dari user terhadap sistem ini secara langsung.

Analisa Proses

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai rancangan sistem ticketing online Pada Perguruan Tinggi Raharja digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Urutan Prosedur

Spesifikasi prosedur ROOSTER yang akan berjalan adalah sebagai berikut:

1. Menu Utama ROOSTER diantaranya yaitu ada :

a. Menu kategori Home

b. Menu kategori Login

c. Feature picture

d. Menu kategori status tiket

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan / kecurangan-kecurangan). Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data dipergunakan oleh lebih satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan saat ini, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang sedang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut:

Gambar usecase.jpg

Gambar 3.3 Use Case Diagram ROOSTER

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 system yang mencakup seluruh kategori ROOSTER dengan pada Perguruan Tinggi Raharja.

b. 4 actor yang melakukan kegiatan, dengan seluruh civitas akademika sebagai User.

c. 13 use case yang terdapat pada ROOSTER.

Gambar activity.jpg

Gambar 3.4 Activity Diagram ROOSTER

a. 1 initial node, objek yang diawali dari memulai akses ROOSTER.

b. 6 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi proses dari sistem ROOSTER.

c. 1 final state yang mengakhiri proses dari sistem ROOSTER.

Gambar state.jpg

Gambar 3.5 Sequence Diagram ROOSTER

a. 4 actor yang melakukan kegiatan sebagai user.

b. 3 lifeline yang menggambarkan prosedur dari sistem ROOSTER.

c. 10 message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Prototype Program

Sebuah aplikasi untuk merancang suatu sistem, atau menggambarkan usulan rancangan sistem baru yang akan dibuat (sejenis prototype).

Gambar homerooster.jpg

Gambar 3.6 tampilan home ROOSTER

Buat ticket.png

Gambar 3.7 tampilan Pembuatan Tiket ROOSTER

Konfigurasi Sistem

1. Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : iMac

b. Monitor : iMac 27”

2. Spesifikasi Software

a. Mac IOS X

b. HTML 4.01

c. XHTML 1.0

c. CSS 2.1 and partial CSS3

d. ECMAScript 3 (JavaScript)

e. DOM Level 2

f. AJAX technologies, including XML HTTP Request

3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa/i maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

BAB IV

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Penerapan Sistem Role Online Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket Pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

Untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

  1. Sebuah pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja sebelumnya masih manual, artinya pada pelayanan tersebut mahasiswa Pribadi Raharja sulit untuk mendapatkan informasi sehingga diperlukan sebuah sistem pelayanan yang dapat membantu mahasiswa Pribadi Raharja dalam mendapatkan sebuah informasi yang cepat dan tidak memerlukan proses yang memakan waktu banyak. Sistem pelayanan tersebut adalah sistem penerapan ticketing online, dengan adanya sistem pelayanan ini dapat memaksimalkan pelayanan informasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, dan proses prosedur pelaksanaan sistem tersebut mudah untuk dipahami serta cara penggunaan yang simple, seperti pembuatan tiket, penanganan ticket dan terdapat pula pengiriman automatical reminder email yang mempunyai peranan penting dalam proses penanganan tiket.
  2. Penerapan aplikasi sistem ini dapat membantu melancarkan sistem pelayanan informasi sebelumnya, dan pelayanan yang didapatkan lebih mudah serta lebih cepat dan tepat, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan sebuah informasi.

Untuk menjawab tujuan penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

  1. Sistem Rooster yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dapat membantu proses pelayanan menjadi lebih terstruktur dengan optimal, dan penggunaan sistem ini mudah dipahami sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan juga informasi dapat dengan mudah diperoleh.
  2. Tujuan dari penelitian ini yaitu penulis dapat mengetahui apa saja kekurangan maupun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan ini, serta dapat mengetahui dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang timbul dalam sistem ini, sehingga dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dari setiap masalah yang ada. Seperti Salah satu contoh kekurangan yang telah dijabarkan pada BAB III bahwa kekurangan dari sistem ticketing online adalah hanya dapat mendeteksi banyaknya pembuatan tiket dalam setiap customer, dan pembuatan ticketing online hanya dapat digunakan bagi Pribadi Raharja yang mempunyai akun email Raharja.co dan belum dapat digunakan oleh pengguna umum yang belum memiliki akun email Raharja.co. Serta kelebihan yang dari sistem ticketing online adalah memiliki kemampuan dalam hal pelayanan sistem ticketing online yang modern ,memiliki keefektifan dan kemampuan dalam mendukung pelayanan dengan berbagai feature yang mendukung pelayanan informasi akademik.

Untuk menjawab Manfaat penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu Sistem informasi dalam bidang pelayanan informasi, selain itu juga manfaat yang didapat yaitu dengan adanya sistem ticketing online dapat membantu untuk meningkatkan pemberian pelayanan yang maksimal dalam sisi pelayanan informasi akademik pada Perguruan Tinggi Raharja.

Untuk menjawab Metode penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

  1. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menfokuskan penelitian pada analisa sistem pelayanan informasi di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Selain itu peneliti juga melakukan observasi pada admin Rooster. Hal ini dapat memperlihatkan apa saja kekurangan dan kesulitan yang didapatkan pada sistem ini.
  2. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode Observasi , pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian di REC Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan. Selain itu penulis juga menggunakan metode studi pustaka untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, serta adanya metode survei yang dapat mengukur penggunaan dari sistem ticketing online ini, dengan adanya metode survey maka suatu sistem akan berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa proses sistem ticketing online bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses pelayanan informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu juga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dari segi pencapaian informasi.

Saran

Untuk dapat meningkatkan dan menanggulangi masalah yang terjadi pada sistem ROOSTER pada Perguruan Tinggi Raharja, maka penulis bermaksud memberikan beberapa saran yaitu:

  1. Melakukan penambahan otomatis dalam perhitungan overdue ticket hal ini dilakukan untuk dapat mengingatkan staff member Rooster agar cepat dan tepat dalam menanggani sebuah tiket, supaya tidak terjadi tiket yang overdue artinya tiket yang melewati batas waktu yang sudah ditentukan.
  2. Untuk mempercepat proses perekapan data staff members ROOSTER, maka diperlukan perhitungan otomatis ticket for staff agar dapat memaksimalkan waktu.
  3. Memberikan tingkat pelayanan yang baik dengan cara menambahkan sub sistem grafik agar dapat mengetahui jumlah penanganan terbaik dari masing-masing staff members pada ROOSTER.

Contributors

Admin, Citra, Winiarti Prastiwi